Mohon tunggu...
Auria Regina Nur Azizah
Auria Regina Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi semester 2 PGMI - UIN Sunan Gunung Djati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mewujudkan Generasi Berprestasi melalui Asupan Makanan Bergizi dan Bernutrisi

28 Juni 2022   21:56 Diperbarui: 29 Juni 2022   14:11 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2. Pola makan yang tidak sehat. Masyarakat Indonesia kurang memperhatikan prinsip kecukupan gizi yaitu dengan tidak berlebihan dalam mengkonsumsinya. Pemenuhan makanan bergizi dan bernutrisi sudah diatur oleh Permenkes, seperti sereal ,buah, sayur ,telur, daging  dan produk susu. Nutrisi yang baik juga terdiri dari makanan pokok dan makanan bernutrisi yang bisa memenuhi kebutuhan nutrisi penting, seperti vitamin, mineral, protein, lemak bukan hanya karbohidrat saja.

3. Warga Indonesia masih jauh mengkonsumsi buah dan sayur dari anjuran WHO dibandingkan Negara lain. Karena di Indonesia sendiri masih banyak mengkonsumsi padi-padian, dan makanan- makanan pokok lainnya. Ternyata komunitas  makanan sehat dan bernutrisi itu jauh lebih mahal dibanding komunitas harga makanan pokok. Menurut studi  rata-rata harga termurah untuk makanan bergizi itu bisa mencapai 1,2 jt perbulan untuk satu keluarga dan ini 3x lebih mahal dibandingkan harga pola makan sederhana yang hanya berkisar Rp.500,000 perbulan untuk satu keluarga. Dikarenakan tingkat keterjangkauan harga pola makan bergizi dan sehat ini tidak terlalu terjangkau oleh masyarakat indonesia akhirnya sekitar setengah dari penduduk Indonesia tidak mampu memenuhi hidup sehat dari harga tersebut, makanya tidak heran stunting di Indonesia masih cukup tinggi.

Sungguh sangat ironi jumlah presentase penduduk yang dalam kecukupan gizi belum sesuai standar, harga pangan yang tinggi dan tidak stabil masih menjadi salah satu faktor terbesar dari kurangnya asupan gizi masyarakat. Padahal Indonesia dikenal akan kekayaan Sumber Daya Alamnya. Dimana seharusnya mereka mendapatkan penghidupan yang layak.

Selain faktor dari kebijakan pemerintah hal yang mempengaruhi kurangnya pemenuhan gizi pada anak adalah dari rendahnya pengetahuan mengenai gizi baik pada anak, jangan sampai menganggap suatu makanan itu baik hanya karena terpengaruh iklan. Dan juga harus memperhatikan kadar takaran gula. Terkait pemahaman ini, para ahli kesehatan sudah mempunyai takaran yaitu 4 sendok makan per hari. Artinya, gula tidak boleh lebih dari 4 sendok makan perharinya. 

Untuk mewujudkan Generasi berprestasi dengan pemenuhan gizi dan nutrisi yang baik tidak jauh dari peran orang tua dan guru. Orang tua maupun guru turut berkontribusi terhadap perilaku makan dan aktivitas fisik yang kurang sehat pada anak. Beberapa penelitian menunjukan bahwa pendidikan gizi di sekolah yang disertai dengan intervensi komunikasi untuk perubahan perilaku, terbukti efektif mendukung perubahan perilaku siswa. 

Selain itu, orang tua dapat membatasi ketersediaan dari makanan dan minuman berkemasan maupun cepat saji kepada anak dengan mengurangi atau menyimpan di tempat yang mereka sulit untuk menjangkaunya. Kemudian, sekolah membatasi untuk penjualan minuman dan makanan berkemasan dengan lebih banyak menyediakan minuman sehat seperti air putih yang bisa disediakan secara gratis di tiap sudut sekolah sehingga mudah diakses dan mewajibkan mereka untuk membawa bekal.


Dari beberapa langkah ini sebenarnya bisa terlihat dampak baik bagi anak,dimana mereka dibiasakan untuk hidup sehat dengan pola makan yang baik. Gizi tercukupi akan menjadikan anak berprestasi. Karena ketika gizi yang dikonsumsi oleh anak seimbang maka akan mempengaruhi kesehatan anak. Dimana kesehatan anak menjadi modal mereka agar bisa fokus dalam belajar. Dan ketika mereka fokus belajar tentunya anak akan merasa bahagia.

Mari kita kawal bersama-sama, kepada Bapak dan ibu guru, para bunda di manapun berada agar anak-anak bisa benar-benar terliterasi terhadap asupan makanan yang bergizi dan bernutrisi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun