Margodadi, Ogan Komering Ulu Timur, Di tengah maraknya usaha mikro di pedesaan, ada kisah inspiratif dari Mbah Sipar warga Desa Margodadi yang berusia lebih Dari seratus tahun. Dengan keterampilan sederhana, ia mampu mengolah sabut kelapa menjadi sapu berkualitas yang diminati masyarakat. Usahanya ini telah berjalan sekitar 80 tahun.
Setiap hari, Mbah Sipar dapat memproduksi rata-rata 10 sapu sabut kelapa, bahkan lebih jika bahan baku tersedia. Prosesnya dilakukan dengan sabar: sabut kelapa dikeringkan, dibersihkan, lalu dirangkai dan diikat kuat menggunakan pegangan bambu. Hasilnya, sapu yang kokoh dan awet, cocok digunakan untuk membersihkan halaman maupun rumah.
“Awalnya saya hanya membuat untuk kebutuhan sendiri. Lama-lama tetangga banyak yang minta, akhirnya jadi usaha kecil sampai sekarang. Alhamdulillah bisa menambah rezeki,” tutur Mbah Sipar sambil menunjukkan sapu buatannya.
Kepala Desa, Marwoto S.E, menilai usaha tersebut bukan hanya membuka peluang ekonomi, tetapi juga melestarikan kerajinan tradisional. “UMKM seperti ini patut dijaga dan dikembangkan. Dari bahan sederhana, bisa lahir usaha yang bermanfaat bagi keluarga sekaligus desa,” ujarnya.
Sapu sabut kelapa karya Mbah Sipar dijual dengan harga terjangkau, sehingga laris di pasaran lokal. Bahkan, pembeli tidak hanya datang dari Desa Margodadi, tetapi juga dari desa-desa sekitar.
Kerajinan sapu sabut kelapa ini kini menjadi salah satu UMKM unggulan Desa Margodadi. Dengan dukungan pemasaran dan pendampingan, usaha Mbah Sipar berpotensi berkembang lebih besar dan menjadi identitas lokal desa di wilayah Belitang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI