Mohon tunggu...
refina diyaharliani
refina diyaharliani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia prodi FIP jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidik Memperhatikan Minat dan Bakat pada Dunia Pendidikan

8 Desember 2022   18:47 Diperbarui: 8 Desember 2022   19:04 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Melihat potensi minat dan bakat pada peserta didik,sekolah dapat memberikan kegiatan ekstrakulikuler,kegiatan tersebut dilaksanakan diluar pada jam pembelajaran, pada tahap ini memudahkan sekolah dalam menjaring potensi peserta didik diluar akademik dan perlu di butuhkan guru ahli di bidang ekstakulikuler agar dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri peserta didik. Didalam kegiatan ekstrakulikuler perlu adanya evaluasi seperti memberikan dorongan dan motivasi kepada peserta didik yang sudah terlihat potensi dibidangnya untuk mengikuti berbagai perlombaan agar mengetahui sejauh mana perkembangannya. 

Namun sekolah juga perlu memfasilitasi untuk mengikuti berbagai perlombaan. Didalam kegiatan ekstrakulikuler selain mengembangkan potensi, peserta didik juga akan dilatih untuk bertanggung jawab,mandiri, dan bekerja sama dalam tim hal tersebut selain mengembangkan potensi juga dapat mengembangkan karakter peserta didik. Sedangkan untuk melihat potensi dibidang akademik guru akan mengadakan evaluasi yang berbasis teori,di tahap ini peserta didik akan terlihat sebarapa jauh perkembangannya dan guru dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada peserta didik untuk mengikuti berbagai perlombaan dibidang akademik seperti sains dan non sains.

  • Minat 

Menurut Guilford (dalam Sulistiono, Yulia, Mumuh, 2019) mengartikan "Minat adalah kecenderungan tingkah laku umum seseorang untuk tertarik kepada sekelompok hal tertentu". Sedangkan menurut Schiefele (dalam Nurhasanah, Sobandi, 2016:3) mendefinisikan "minat adalah suatu rasa lebih suka, rasa ketertarikan, perhatian, fokus, ketekunan, usaha pengetahuan, keterampilan, motivasi, pengatur perilaku, dan hasil interaksi seseorang atau individu dengan konten atau kegiatan tertentu". Sedangkan menurut Suyanto (dalam Nugroho, 2019) juga mendefinisikan "minat sebagai suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan lingkungan".

Faktor yang mempengaruhi minat Seseorang dapat mempunyai minat yang kuat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagaimana yang dikemukakan oleh Crow and Crow (dalam Maulida, Hadi, Taufik, 2015) adalah sebagai berikut:

  • Faktor dari dalam Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat misal, cenderung terhadap belajar, dalam hal ini seseorang memiliki hasrat untuk ingin tahu terhadap suatu ilmu pengetahuan.
  • Faktor lingkungan sosial Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu hal, disamping hal dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri manusia juga dipengaruhi oleh motif sosial, misal seseorang berminat pada prestasi tinggi agar mendapat status sosial yang tinggi pula.
  • Faktor emosi Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap obyek misal perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah semangat dan kuatnya minat dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan menyebabkan minat seseorang berkembang.

Konsep Minat Beberapa ahli menyatakan tentang konsep minat seperti menurut Bergin (dalam Nurhasanah, Sobandi, 2016) menyebutkan bahwa konsep minat terdiri dari minat individu dan situasional.

  • Minat individu Didefenisikan sebagai minat mendalam pada suatu bidang atau kegiatan yang timbul berdasarkan pengetahuan, emosi, pengalaman pribadi yang 12 sudah ada, dan merupakan keinginan dari dalam diri untuk memahami sehingga menimbulkan pengalaman baru.
  • Minat situasional Timbul secara spontan, sementara dan adanya rasa ingin tahu yang terinspirasi atau dipengaruhi oleh lingkungan. Terdapat tiga model sebagai faktor yang membedakan minat situasional, pertama memicu minat situasional, kedua mempertahankan minat situasional menyangkut perasaan, dan ketiga memelihara minat situasional sebagai nilai.

Berdasarkan uraian diatas konsep minat ada dua yaitu individu yang timbul dari dalam diri sendiri, hal tersebut berdasarkan karena pengetahuan, emosi, pengalaman, sementara minat situasional karena adanya pengaruh dari lingkungan seperti rasa ingin tahu karena terinspirasi oleh teman, atau keluarga.

  • Bakat 

Pengertian bakat Menurut Chaplin bakat adalah kemampuan pontesial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan masa yang akan datang, sehubungan dengan hal tersebut, maka bakat akan dapat memengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar. (Susanto, 2013). Menurut Asrori dalam jurnal (Fadillah:2016) bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan terampilan, baik yang bersifat umum dan khusus.

Berikut ciri-ciri yang merupakan bakat anak adalah Munif Chatib:2012 sebagai berikut

  • Aktivitas yang disukai tidak bisa dibatasi.
  • Bakat biasanya memunculkan banyak momen spesial.
  • Merasa nyaman mempelajari aktivitas yang disukai.
  • Bakat itu fast learner.
  • Bakat itu terus memunculkan minat untuk memenuhi kebutuhan anak.
  • Bakat selalu mencari jalan keluar.
  • Bakat menghasilkan karya.
  • Bakat menjadikan anak menyukai untuk penampilan.

  • Kesimpulan 

Pendidikan memang penting untuk generasi bangsa, dan seorang pendidik tidak akan bisa di gantikan oleh siapapun karena faktor guru sebagai pendidik sangat penting karena hanya gurulah yang dapat menuntun peserta didik untuk memotivasi peserta didik agar dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri peserta didik. Selain dari faktor guru, fasilitas pendidikan seperti sekolah juga perlu ditingkatkan seperti halnya menyediakan tempat/alat untuk ekstrakulikuler dan tentunya sekolah juga perlu menyediakan guru pelatih maka sebab itu menjaring guru sebaiknya yang berpendidik dan berkompetensi agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 

Sekolah juga perlu adanya guru dibidang Bimbingan Konselling, guru Bimbingan Konseling seharusnya diadakan sejak sekolah dasar upaya untuk memudahkan peserta didik dalam menentukan minat dan bakatnya. Dan peserta didik akan lebih mudah mengatur dirinya untuk ke jenjang berikutnya karena sedari sekolah dasar mereka sudah mendapatkan pilihannya.

Sejatinya tiap peserta didik memiliki minat dan bakat,namun tidak semua minat dan bakat merupakan hal yang mengarah non akademik. Secara singkat minat mengarahkan pada kesukaan atau hal yang disukai,sedangkan bakat merupakan kemampuan dasar yang melekat pada diri sejak lahir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun