Mohon tunggu...
AndikaP
AndikaP Mohon Tunggu... penulis dan jurnalis

AndikaP, adalah seorang penulis, jurnalis, dan kreator konten yang aktif di dunia sastra, musik, dan media. Lulusan Pendidikan Seni Rupa ini memiliki pengalaman sebagai guru Seni Budaya, jurnalis, editor berita, serta terlibat dalam berbagai proyek penulisan, mulai dari puisi, cerpen, novel, hingga artikel berita.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Public Speaking Keterampilan Strategis bagi Pejabat

3 September 2025   23:14 Diperbarui: 3 September 2025   22:28 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Public Speaking.(Sumber: Growing)

Belakangan ini, perhatian publik kerap tertuju bukan hanya pada kebijakan pejabat, tetapi juga pada cara mereka berbicara di depan umum. Banyak contoh pidato pejabat yang terdengar monoton, penuh jeda tidak jelas, bahkan kadang keliru dalam penyampaian data dan istilah. 

Fenomena ini menimbulkan keresahan, sebab seorang pejabat publik bukan hanya dituntut untuk mengambil keputusan yang tepat, tetapi juga mampu mengomunikasikannya dengan jelas dan meyakinkan.

Public speaking bukan sekadar keterampilan tambahan; ia adalah bagian dari kepemimpinan. Ketika pejabat gagal menyampaikan pesan dengan baik, publik bisa salah paham, kebijakan kehilangan legitimasi, bahkan menurunkan kepercayaan masyarakat.

Mengapa Public Speaking Pejabat Buruk?

  1. Minimnya Pelatihan Formal
    Banyak pejabat meniti karier dari birokrasi atau politik praktis tanpa pernah mendapatkan pelatihan komunikasi publik secara serius.

  2. Kebiasaan Membaca Teks Mentah
    Pidato yang hanya dibacakan dari teks resmi membuat penyampaian terasa kaku, kehilangan intonasi, dan jauh dari sentuhan personal.

  3. Kurangnya Empati pada Audiens
    Sebagian pejabat hanya fokus pada apa yang ingin disampaikan, bukan bagaimana audiens menerimanya.

  4. Budaya Formalisme
    Tradisi birokrasi sering menganggap gaya bicara yang kaku dan penuh istilah teknis adalah tanda wibawa, padahal justru memutus komunikasi dengan masyarakat awam.

Dampak Buruk Public Speaking yang Lemah

  • Menurunkan Kredibilitas: Pejabat dianggap tidak menguasai isu yang dibicarakan.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun