Mohon tunggu...
Dinamika New Image
Dinamika New Image Mohon Tunggu... Jurnalis - www.dinamikaperbanas.esy.es

Majalah & Media Komunikasi Mahasiswa Perbanas Institute

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Scarecrows Wave

31 Agustus 2019   02:00 Diperbarui: 31 Agustus 2019   02:14 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : http://surfing-camp.blogspot.com 

Sore itu Qila kembali ke tempat yang selalu berhasil membuatnya sendu. Bukan karena jingga yang akan segera berakhir dan berganti dengan malam, bukan juga karena seseorang yang memakinya gila karena mengenakan pakaian mencolok layaknya orang stress. Melainkan karena di tempat inilah orang yang ia sayangi pergi, ditelan laut, dan tak kembali untuk selamanya.

Qiro, kakak laki-lakinya, hirap dan tidak bisa ditemukan di dasar laut pantai ini, Pantai Mentawai. Mungkinkah karena ketampanannya yang sangat menggoda hingga laut mengambilnya? Atau karena orang bilang ia mempunyai tubuh yang eksotis dan atletis hingga laut tertarik untuk menjamah tubuhnya untuk selamanya?

Sungguh, qila mengakui sebagai adik bahwa kakak laki-lakinya itu dipuja oleh banyak wanita. Namanya dikenal sebagai peselancar yang bisa menaklukan banyak ombak ekstrem di banyak tempat.

Ombak Pantai Mentawai kini menaklukannya. Scarecrows waves disatu padukan dengan pasangnya air pada kala itu. Padahal malam itu Lasni, ibu mereka sudah melarang qiro untuk pergi keesokan harinya. Sudah firasat, mungkin. Namun, qiro tetap pergi dengan keyakinannya bahwa semua akan berjalan lancar seperti biasa, ia pergi.

Qila sangat ingat sekali qiro pergi hari itu, memeluknya seperti biasa sebelum berselancar seraya berkata, "ombak di sana bagus banget lho, qil. Kamu gak mau surfing sama kakak?"

"gak mau ah. Orang kalau mati di laut susah ketemunya," ucapku lancang saat itu, membawa-bawa soal kematian seolah itu adalah hal biasa.

Sedang ketika ia mendengar kabar selepas pulang sekolah bahwa qiro menghilang di laut saat berselancar dan tidak bisa ditemukan sampai saat itu, ia menyesali perkatannya. Ucapannya yang keluar seakan doa. Benar kata orang-orang tua, jaga ucapanmu.

Scarecrows, ombak yang berzona take off kiri dan membentuk dinding gelombang menyambung sangatlah terlihat menakjubkan jika dilihat dari sebuah foto. Itulah yang qiro incar. Dan nyawanya sudah ia taruhkan demi kepuasan yang jika terpenuhi pun tidak akan menambah kesempatan hidup.

Qiro, aku sangat merindukannmu, entah sudah berapa kali kalimat itu ia rapalkan dalam hati. Toh, sebanyak apa pun itu, tidak akan sekoyong-koyong menghadirkan qiro di sampingnya. Atau hanya sekadar mengulang memori bahwa mereka dulu pernah duduk santai di pinggir pantai seraya membicarakan ombak-ombak pantai.

"Tau gak sih, qil, ombak itu punya banyak makna, tau." Qiro menunjukkan raut wajah serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun