Dalam proses pemulihan SSD menggunakan alat profesional seperti PC-3000, ada satu langkah penting yang sering menjadi penentu berhasil atau tidaknya: pemilihan loader yang tepat. Loader adalah "program kecil" yang diunggah sementara ke RAM SSD agar teknisi bisa mengakses chip NAND dan firmware di dalamnya.
Setiap kontroler SSD memiliki loader yang berbeda, tergantung pada model dan versi firmware. Misalnya, pengontrol populer seperti SM2258XT, SM2259XT, atau SM2259XT2 dari Silicon Motion memerlukan loader spesifik agar bisa masuk ke mode kerja tertentu.
Langkah pertama adalah masuk ke Safe Mode (Mode Aman) pada SSD. Ini dilakukan dengan menghubungkan pin khusus bertanda "ROM" di chip kontroler. Dalam mode ini, SSD menonaktifkan akses NAND dan hanya menerima instruksi dari alat pemulihan. Setelah itu, loader dapat diunggah ke RAM SSD untuk sementara waktu.
Kemudian, teknisi membuka utilitas khusus di PC-3000 dan memilih loader yang sesuai. Biasanya, alat ini dapat mendeteksi jenis kontroler dan menyarankan loader otomatis. Namun, jika deteksi gagal, pemilihan manual harus dilakukan berdasarkan kombinasi tipe kontroler, jenis NAND, dan versi firmware.
Jika loader yang dipilih cocok, SSD akan bisa diinisialisasi, dan teknisi dapat mengakses struktur data internalnya. Sebaliknya, jika loader tidak sesuai, SSD tidak akan merespons atau malah crash. Oleh karena itu, pengetahuan tentang struktur SSD dan dokumentasi teknis menjadi faktor kunci keberhasilan.
Singkatnya, pemilihan loader bukan sekadar klik acak di software. Ia adalah proses teknis yang menentukan apakah data di SSD bisa diakses atau selamanya hilang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI