Aktifkan backup otomatis. Gunakan fitur bawaan Windows, atau aplikasi pihak ketiga untuk membuat salinan data secara rutin.
Gunakan sistem versioning. Jika memungkinkan, aktifkan fitur versi file sehingga setiap kali file diubah, masih ada salinan lama yang bisa diakses.
Beri batas akses pengguna. Tidak semua orang harus punya hak untuk menghapus file di folder bersama. Atur permission sesuai kebutuhan.
Biasakan simpan copy lokal. Untuk file yang sangat penting, selalu simpan salinannya di komputer pribadi atau cloud storage.
Kenapa Drive Jaringan Rawan Kehilangan File?
Satu hal yang perlu kita pahami, drive jaringan memang lebih rawan kehilangan file dibanding hard disk biasa. Alasannya sederhana: karena banyak orang bisa mengaksesnya. Setiap orang bisa melihat, mengedit, bahkan menghapus file. Tanpa sistem backup yang baik, risiko kehilangan file akan selalu menghantui.
Namun jangan salah, drive jaringan tetap sangat penting. Ia memudahkan kolaborasi, memungkinkan banyak orang mengakses file bersama-sama, dan tentu saja lebih efisien dibanding harus mengirim file lewat flashdisk atau email. Tantangannya hanya satu: pengelolaan dan keamanan datanya.
Penutup: Hilang Bukan Berarti Musnah
Jadi, kalau suatu saat kamu atau rekan kerja tidak sengaja menghapus file dari folder bersama di drive jaringan, jangan langsung panik. Ingat bahwa file memang tidak akan muncul di Recycle Bin, tapi tetap ada cara untuk memulihkannya.
Gunakan software recovery jika ingin hasil maksimal, atau coba manfaatkan Previous Versions kalau backup sudah diaktifkan. Yang terpenting, segera lakukan tindakan begitu file hilang. Semakin cepat dicoba, semakin besar peluang file bisa kembali.
Ingat, kehilangan file itu menyebalkan, tapi bukan akhir dari segalanya. Dengan sedikit pengetahuan dan langkah tepat, data berharga bisa kembali ke tangan kita.