Di tengah riuh gemerlap bintang-bintang,
Aku berteduh dari gaduh gemercik bincang-bincang.
Di saat yang bersamaan,
Aku tersesat sendirian.
Ada yg lupa caranya berkabar, hingga tak ada suara yg terdengar.
Ada yg lupa caranya melupakan, hingga senantiasa terjebak kenangan.
Bahkan ada yang sampai lupa rasa, tak ada yang peduli sepertinya.
Kehilangan kata dan rasa, sialnya.
Aku masih saja menunggu sebuah nama yang semu.
Menunggu tanpa jemu,
meski tak kunjung berakhir temu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!