Puasa dan Keberhasilan Hidup

Oleh :
Prof.Dr.Ir.Rokhmin Dahuri,MS
Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI-Pusat

Setiap manusia normal mendambakan hidup yang sukses, bahagia, dan terhindar dari malapetaka serta kebangkrutan.  Banyak motivator ternama Indonesia maupun berkaliber dunia telah menawarkan sejumlah resep bagaimana menggapai hidup sukses.  

Yang pasti Allah Azza wa Jalla, Tuhan pencipta manusia dan alam semesta telah dengan gamblang memberikan pedoman yang sederhana, tapi pasti manjurnya bagi manusia untuk meraih kehidupan yang berhasil dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat kelak.  

Jurus kehidupan yang sukses dan bahagia itu tak lain adalah beriman dan taqwa kepada Allah swt.  Orang yang beriman dan taqwa kepada Sang Penciptanya dipastikan hidupnya akan sukses dan bahagia, baik karena alasan teologis (dalil naqly) maupun rasional (dalil aqly).

Alasan Teologis

Tuhan YME dalam Al-Qur'an telah menjanjikan di banyak ayatnya, bahwa bagi manusia yang  beriman dan taqwa, hidupnya dijamin akan sukses dan bahagia.  Contohnya seperti yang tercantum dalam Ayat ke-2 sampai ke-5, Surat At-Talaq (65).  

Bahwa orang-orang yang beriman dan taqwa kepada Allah, dalam menjalani kehidupan di dunia ini akan diberikan jalan keluar ketika menghadapi masalah, rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya, dicukupkan keperluannya, kemudahan dalam urusannya, diampuni dosa-dosanya, dan mendapatkan pahala (reward) yang berlipat ganda dari Allah.  Keenam hal itulah yang membuat orang merasa hidup sukses dan bahagia.  

Lebih dari itu, orang yang beriman dan senantiasa taqwa kepada Allah juga bakal terhindar dari siksa neraka, dan menjadi penghuni surga-Nya yang kekal dan abadi di akhirat (QS. At-Tagabun [64]: 9; dan QS. Ali Imron [3]: 133).  

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pun, prasyarat utama untuk menjadi maju, adil-makmur, damai, berdaulat, dan penuh limpahan rahmat Allah (Baldatun toyyibatun wa robbun ghofur) adalah penduduknya harus beriman dan bertaqwa.  

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Araf [7], ayat - 96: "Dan sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, pasti Allah akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Allah), maka Allah siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan".  

Menurut jumhur para ulama, bahwa berkah itu berupa segala macam nikmat atau karunia dari Allah. Seperti, rakyat (human capital) yang sehat, cerdas, pekerja keras, beretos kerja unggul, dan berakhlak mulia. Pemimpin yang capable, berintegritas, amanah, hidup sederhana, dan melayani rakyat.  Atau, kekayaan alam yang melimpah dan letak geoekonomi yang strategis.   Akan tetapi, tidak ada satu ayatpun dalam Al-Qur'an yang berbunyi seperti " Jikalau suatu negara itu kaya SDA, maka negara tersebut akan maju dan makmur".