Mohon tunggu...
Rionanda Dhamma Putra
Rionanda Dhamma Putra Mohon Tunggu... Penulis - Ingin tahu banyak hal.

Seorang pembelajar yang ingin tahu Website: https://rdp168.video.blog/ Qureta: https://www.qureta.com/profile/RDP Instagram: @rionandadhamma

Selanjutnya

Tutup

Politik

Razia Buku itu Tindakan yang Bodoh

5 Agustus 2019   19:28 Diperbarui: 5 Agustus 2019   19:40 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.sulselsatu.com

Maka, kita harus memulai studi empiris-kritis yang lebih luas pada Marxisme-Leninisme. Ciptakanlah sebuah mobilisasi literasi ideologi yang baik dalam masyarakat kita. Ini diperlukan agar kita mengetahui segenap kelebihan dan kekurangan Marxisme. Lantas, kekurangan inilah yang menjadi fokus serangan kita.

Bagaimana cara memulainya?

Pertama, pemerintah harus melindungi literatur dan diskusi ideologi Kiri dari persekusi. Dari upaya ini, diharapkan muncul sebuah pemahaman baru tentang Marxisme-Leninisme dalam masyarakat. Agar Marxisme tidak lagi menjadi hantu yang ditakuti, melainkan sebuah musuh yang kita pahami cacat dan bobroknya.

Kedua, pendidikan ideologi juga harus diperkuat dalam sistem pendidikan kita. Harusnya, pelajaran PKn di SMP dan SMA tidak hanya menjadi outlet pendidikan Pancasila. Ia juga harus mampu membandingkan Pancasila dengan ideologi-ideologi lain secara objektif. Terutama dengan Marxisme-Leninisme yang sempat berpengaruh besar terhadap alam pikiran founding fathers kita.

Kalau ketiganya berhasil dilakukan, perlawanan kita terhadap Marxisme pasti jauh lebih efektif. Kita bisa mempunyai sebuah posisi ideologis yang Anti-Marxis karena studi empiris-kritis. Selain itu, perlawanan ini juga berdasar pada literasi ideologi yang baik. Dengan kata lain, kita menjadi petarung yang terbuka matanya. Tidak lagi memukul lawan secara serampangan dan mampu memahami segenap kelemahannya

Kesimpulannya, perlawanan terhadap Marxisme harus dilakukan dengan literasi ideologi yang baik di masyarakat. Kalau tidak, tindakan-tindakan bodoh seperti razia buku akan berlanjut di masa depan. Bukannya memenangkan peperangan, kita justru menjadi bahan tertawaan.

Mari perluas literasi ideologi kita. Kuliti kontradiksi Marxisme sampai ke akar-akarnya. Tunjukkan bahwa kita adalah bangsa pemenang. Bangsa yang berani mengkonfrontasi segala ideologi yang mengancam.

SUMBER

Sekelompok Orang di Makassar Juga Razia Buku-buku Franz Magnis. Diakses pada 5 Agustus 2019.

Dirazia BMI, Buku Buku Franz Magnis Suseno Justru Kritik Marxisme. Diakses pada 5 Agustus 2019.

Disclaimer: Tulisan ini sudah terbit di laman Qureta penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun