WFH Menyenangkan Jika..

Kira-kira sekitaran tahun 2015-2016 saya ketemu sama kawan lama dari Jakarta yang berkunjung ke Jogja, ngobrol sana sini, lalu mengantarnya ke kontrakan saudaranya.  Kontrakan yang cukup bagus, letaknya di sekitar persawahan Jl. Magelang.  Saudaranya itu berasal dari Eropa, dan ternyata di Jogja bukan sekedar berlibur, tapi ternyata dia sambil bekerja.  Kalau tidak salah kerjaannya semacam designer web.

Saya pikir saat itu menyenangkan sekali, bekerja dengan gaji Euro, tapi hidup dengan nyaman dan biaya yang relatif murah serta lingkungan yang menyenangkan di Jogja.  Saaat itu tentu saja belum dikenal istilah WFH (work from home) maupun WFA (work from anywhere).  Kerjaan bisa dikerjakan dimana saja, yang penting tenggat waktu terpenuhi.

Di rumah kontrakan itu juga kebetulan ada satu teman lagi yang turut menginap, juga nyatanya sambil bekerja.  Pekerjaannya adalah sebagai penerjemah, entah saat itu sedang menerjemahkan dokumen apa saya tidak tahu, yang jelas sambil berhai-hai sebentar saja sebelum dia kembali sibuk dengan pekerjaannya yang sepertinya sedang dikejar deadline.

Tahun kemarin, saat kembali mengunjungi Jogja, tak sengaja bertemu dengan mantan sesama penghuni asrama, dia bercerita bahwa sedang di sana untuk perawatan kesehatan, tapi sekaligus bawa kerjaan, karena kebetulan dia juga ahli IT yang berkantor di ibukota, tapi untungnya kerjaannya bisa diremote alias dikerjakan tak harus di kantor.

Ketiga kawan saya di atas adalah anak muda yang sedang aktif-aktifnya, sedang semangat-semangatnya bekerja.  Tentu saja WFH maupun WFA sangat menyenangkan bagi anak muda, walaupun ada tenggat waktu pekerjaan tapi dibebaskan untuk bisa bekerja dimana saja, fleksibilitas sangatlah menyenangkan, paling tidak dari segi tempat bekerja.

Ada candaan dari beberapa kawan, bahwa menyenangkan jika bisa bekerja di Jogja tapi gaji Jakarta.  Artinya penghasilan mengikuti UMR Jakarta, tapi hidup nyaman dan murah di Jogja, hari-hari serasa liburan sambil kerja, dan tentu lebih menyenangkan karena hidup jauh dari ibukota lebih menenangkan, apalagi katanya hidup di Jakarta alangkah mahalnya, kos sederhana saja bisa sampai jutaan satu bulannya.

Jadi begitulah, WFH atau WFA menyenangkan apabila memang jenis pekerjaannya memungkinkan untuk itu, dan tentunya gaji yang ditawarkan juga memungkinkan dan untuk kerja dari mana saja, tak cuma di kantor, tak cuma di rumah.