Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tidurlah Memeluk Buku

7 November 2022   20:22 Diperbarui: 7 November 2022   20:57 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidurlah, sayang.  Tidur memeluk buku dan sisa-sisa hari yang tak tentu.

Hujan hari ini mengalirkan dingin ke semua sudut dan relung kotamu, sampai tak henti napas jalanan menceritakannya ulang kepadaku, bahwa hatinya basah menggenangkan kenangan bertahun silam, dan pepohonan pun menunduk mengiyakan.

Mataku terlalu mengelopak berat dan hatiku kesat, menginginkan hujan pisau yang mengiris nadi bumi agar hirau berhenti, atau terbang hilang saja ke sebuah pulau kecil yang kelap kelip mercusuarnya pernah diam-diam kau dendangkan pada sebuah dongeng yang pupus di seperempat waktu sore saat baru saja segelas tehku beranjak beku.

Selamat malam, karena esokmu pasti akan mengetuk lembut hatimu, sepagi-pagi matamu membuka.  Hangatlah selalu hari-hari yang akan mengantar tawa yang menggema ke tembok gang dan luruh ke parit sampai mengalir terus ke selusur sungai, pelosok perigi-perigi, bentang lereng, hingga ke muara berkerikil krakal dan arus biru yang tak henti bergumpal lalu pecah dan hilang.

Tidurlah, buku-bukumu akan aku jaga, nanti kita bercerita bersama semesta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun