Mohon tunggu...
Dian Alifirdaus
Dian Alifirdaus Mohon Tunggu... Petani - Penulis Pembaca dan Pendengar

Tidak semua yang mengkilap itu emas atau berlian.Tak penting bagaimana bangkainya, namun lihatlah! Apakah ada yang istimewah dalam hatinya💕 Instagram @dian_alifirdaus 💕

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Dua Hati

1 Februari 2020   12:48 Diperbarui: 3 Februari 2020   11:56 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi by daily mail

 Qais sebenarnya juga ingin berkarir seperti kebanyakan perempuan, tapi ia lebih suka fokus mendidik anak-anaknya.


" Istriku tidak semua omongan orang harus kita dengarkan, percayalah kamu ibu yang hebat dari anak-anak kita," Alek memeluk istrinya.

****************
Qais sekarang sudah kebal, bukan karena ia datang ke dukun meminta ilmu kebal. Melainkan dia sudah kuat menghadapi conggor-conggor tetangga yang beracun. Dengan se-ringan  gas di udara Qais akan meladeni conggor tetangga yang usil.

 Dia akan jawab yang jadi ibu rumah tangga saya dan kenapa anda yang ribet. Tak jarang mendengar jawaban bijak Qais para tetangga yang usil itu merasa bodoh sendiri, logikanya Qais yang jadi ibu rumah tanga dan mereka yang repot aneh kan!

Selain masalah tetangga ternyata kini hari Qais mengalami perasaan tak enak hati, suaminya akhir-akhir sudah tidak menginginkan bekal lagi dari rumah. Alasanya suaminya bilang ia akan makan memesan di kantin kampus.

 Tentulah prinsip suaminya membawa bekal dari rumah akan menghemat pengeluaran. Rupanya prinsip itu sudah tidak berlaku lagi, Qais hanya menyiapkan bekal untuk anaknya sekolah, setiap kali meminta suaminya untuk membawah bekal yang ia siapkan suaminya menolak.


" Ini bekalnya mas," ujar Qais.
" Bisa nggak kamu berhenti memaksakan mas buat bawah bekal dari rumah, mas bisa jajan di kantin kampus," kilah sang suami. Seketika Qais membisu gulana, dulu sekali suaminya tidak pernah begitu.
" Ok...ok aku minta maaf kamu jangan marah," pinta sang suami sambil mencium dahi istrinya dan berangkat ke kampus.

Perubahan demi perubahan begitu ia rasakan dari suaminya. Misal ia pulang dari kampus, ia selalu menolak untuk minta dilepaskan seragam bajunya. Begitu anaknya mengajak bermain ia juga menolak. 

Setiap malam ia menghabiskan waktunya di ruang pribadinya mengerjakan tugas dan setiap melihat telepon pintar ia selalu tersenyum. Qais telah memperhatikan itu. Ada apakah gerangan, mengapa ia berubah pikir Qais Aislamia.


Bahkan kehanggatan ranjang pun sudah suaminya acuhkan, sebagai istri yang tampil santun jika di kamar Qais tak segan untuk memakai lingerie untuk mengoda suaminya.  Padahal sehari-hari Qais tampilannya tertutup, lagipula memanjakan suami dengan pakai sexy tak masalah asal dilakukan di kamar, namun usaha Qais bagai menegakan benang basah yang artinya sia-sia. Alexandra Hutama seperti bosan.

Sayangnya penampilan minim Qais tak membuat suaminya bergairah sama sekali, rasanya dulu-dulu ia sangat memuji Qais memakai lingeri atau G-string sexy, Alex bahkan mengatakan istrinya nakal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun