Dengan mudah kita, pipihkan kata-kata
pulihkan luka-luka, yang tak tahu,
cara pulihkan bulir-bulir air mata.
Dengan mudah kita, menangis penat
sebab kita luluh asa karna muasal tawa
adalah cinta.
Dengan mudah kita, meramu bahagia
luluh-lantak diterjang gamang yang
menyentak ranjang. Diam, sepi meneduh
payungi cakrawala mata.
Muasal pelangi yang mengembun pada
permukaan kaca mata.
Setidaknya…
Tak kan ada kata-kata
yang harus kuberi, sanggahan prasangka
di tungkai dan helai bibir-bibirmu
yang cibiri sudut pandangku
memandangmu sebagai duri, lukai aku
sia-siakan cintaku
padamu.
Mei 2013
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!