Mohon tunggu...
Raihan Afarel
Raihan Afarel Mohon Tunggu... Lainnya - Raihan afarel IPB TEK

hello

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Kasus Covid-19 di Indonesia

30 Juli 2021   11:58 Diperbarui: 30 Juli 2021   13:07 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Maraknya kasus Covid-19 di Indonesia

Sudah Satu tahun lebih maraknya kasus covid-19 di Indonesia tak kunjung beres, angka kasus positif kian bertambah setiap harinya, begitu juga angka kematian yang sudah mencapai seribu lebih di setiap tahunnya, sebelum kita membahas covid-19 lebih dalam alangkah baiknya jika kita mengetahui asal muasal virus tersebut.

Kasus wabah virus covid-19 pertama kali di umumkan  keberadaannya di kota Wuhan, China, hingga saat ini world health organization pun (WHO) masih terus mencari asal-usul covid-19 yang masih abu-abu itu, banyak sekali info-info dan berita-berita yang bertebaran diluar sana, ada yang menyatakan virus ini dari kalelawar ada yang menyatakan virus ini terjadi karena ada sebuah laboratorium yang bocor, begitu banyak sekali berita- berita dan informasi yan belum bisa menyatakan dan menunjukan bukti kebenarannya secara pasti, bahkan WHO pun masih belum bisa secara pasti menyatakan titik awal mula virus tersebut.

Wabah covid-19 ini sudah ada keberadaannya sejak awal 2020 yang berawal dari kota Wuhan, China dan terus menerus menyebar seiring bertambahnya waktu ke seluruh belahan dunia, angka kematinya pun kian bertambah setiap harinya, mulai dari ribuan hingga jutaan, hingga saat kini belum ada obat atau vaksin yang bisa memberi kekebalan 100% dan bisa menjamin kesembuhan apabila terkena virus tersebut.

Kian banyak orang yang terpapar kian banyak juga virus covid-19 tersebut bermutasi oleh karena itu tidak ada obat yang bisa menjamin Kesehatan dan keselamatan kita secara 100% akibat mutasi virus covid-19 tersebut yang kian bertambah, di Indonesia sendiri virus covid-19 varian delta sudah mulai masuk, tak sedikit orang orang yang kehilangan keluarga dan orang-orang tercinta akibat virus covid-19 varian delta tersebut.

Sangat di sayangkan pemerintah Indonesia masih belum bisa secara efektif manangani pandemi virus covid-19 ini, banyak orang-orang Indonesia yang terdampak efek samping dari pandem covid-19 ini, mulai dari naiknya harga obat-obatan hingga ke naiknya harga tabung oksigen, sungguh prihatin sekali masyarakat - masyarakat Indonesia yang kondisi perekonomiannya menengah kebawah.

Mereka yang perekonomiannya menangah kebawah saat ini sedang merasa sangat menderita dan ketakutan, bagaimana tidak di kondisi seperti ini pemerintah membuat penerbitan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau di singkat PPKM, peraturan ini memang di buat untuk niat dan tujuan yang baik, tentunya pasti ada begitu banyak dampak positifnya tetapi tidak sedikit pula dampak negatif dari aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)  tersebut.

Banyak sekali masyarakat Indonesia yang merasa tertindas dan terbebankan oleh aturan  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat tersebut, banyak dari mereka yang berprofesi sebagai seorang pedagang, penjual dan lain lain yang di mana mereka harus menutup kios-kios dan tempat usaha jualan mereka secara paksa akibat pemberlakuan aturan PPKM tersebut.

Tentunya pemerintah menerapkan aturan tersebut dengan itikad baik yaitu untuk menurunkan angka penularan dan angka kematian akibat pandemi virus covid-19 ini, pemerintah beranggapan bahwa dengan menutup kios-kios dan toko-toko yang ada itu akan mengurangi angka kematian dan angka penularan, tetapi nyatanya hasil yang di dapat tidak terlalu signifikan bahkan di beberapa daerah kasus kematian dan penularan terus bertambah, saya sangat prihatin sekali dengan masyarakat Indonesia yang mendapat perlakuan buruk dari beberapa oknum pemerintah  pada saat pemberlakuan aturan PPKM tersebut.'

Menurut saya sungguh tidak patut dicontoh oknum-oknum pemerintah yang memperlakukan rakyatnya dengan cara yang kasar seperti itu, bayangkan bagaimana perasaan kita di posisi mereka yang dimana mereka sudah mendapat perlakuan kasar lalu di tutup pula toko-toko mereka bahkan sampai ada yang menyatakan barang dagangannya di ambil oleh oknum-oknum tersebut, jika dagangan dan toko-toko masyarakat kecil di tutup dan di ambil sungguh prihatin tentunya bagi kehidupan mereka kedepannya

Kesimpulan saya disini, saya hanya bisa berharap untuk kedepanya pemerintah bisa lebih memikirkan lagi rakyat-rakyat kecil yang ada dan bisa lebih bijak lagi dalam membuat peraturan, seharusnya menurut saya jika selama masa PPKM toko-toko dan kios-kios mereka dilarang dibuka, pemerintah seharunya memberi uang kompensasi kepada rakyat-rakyat yang perekonomiannya menengah ke bawah, dan begitu juga dengan seluruh masyarkat Indonesia kita harus bisa saling supportif dengan pemerintah, dengan mematuhi peraturan-peraturan yang ada, contohnya dengan kita selalu memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan peraturan-peraturan lainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun