Mohon tunggu...
Raya
Raya Mohon Tunggu... Freelancer

Raya Reflections: Life, Love, and Lessons

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan Sulawesi Tengah: Empat Kisah, Seribu Luka, Satu Harapan

8 Oktober 2025   12:35 Diperbarui: 8 Oktober 2025   18:56 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gempa besar tahun 2018 menjadi ujian berat. Namun, berkat sistem cadangan pangan yang kuat, warga di sana tidak hanya mampu bertahan, tapi juga menolong sesama. Saya sempat merinding mendengarnya. Ada kekuatan nyata di balik cara mereka bertahan.


Pesan Rukmini untuk perempuan muda:

"Pertahankan martabatmu, jalankan peranmu dalam menjaga perdamaian dan bumi, dan selalu jaga kearifan leluhur."

Martince Baleona: Pemulihan dan Harapan dari Poso

Dari Desa Lape, Poso, ada Martince Baleona, perempuan yang fokus pada pemulihan dan pemberdayaan pasca konflik. Ia menjadi koordinator di Institut Mosintuwu, mengelola program permakultur dan sekolah perempuan untuk memperkuat ketahanan pangan.

Martince adalah penyintas kerusuhan Poso tahun 2000. Dari pengalaman pahit itu, ia tumbuh menjadi jembatan yang mempertemukan masyarakat lintas agama dan budaya. 

Martince Baleona (Sumber: Buku New Hope)
Martince Baleona (Sumber: Buku New Hope)

Melalui pelatihan pertanian berkelanjutan, para perempuan diajarkan menanam sayur, membuat kompos, dan mengolah hasil bumi agar bernilai ekonomi. Dari sana lahir solidaritas, rasa percaya diri, dan semangat menjaga kedamaian.
Pesan Martince untuk perempuan:

"Mari lindungi tanah, air, dan hutan, yang menjadi sumber kehidupan manusia."

Nurlaela "Ela" Lamasitudju: Menyembuhkan Luka, Menyebarkan Cahaya

Nama Nurlaela "Ela" Lamasitudju sudah dikenal luas di kalangan pegiat perdamaian di Poso. Sebagai penyintas kekerasan konflik 2001, Ela tahu betul bagaimana rasanya kehilangan rasa aman. Namun ia tidak berhenti pada luka. Ia menjadikannya sumber cahaya bagi orang lain.

Nurlaela Lamasitudju (Sumber: Buku New Hope)
Nurlaela Lamasitudju (Sumber: Buku New Hope)

Sebagai Direktur Solidaritas Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (SKP-HAM Sulawesi Tengah), Ela mendirikan Rumah Belajar Poso bersama Asia Justice and Rights (AJAR).

Di rumah itu, anak-anak bermain, perempuan belajar bertani dan berwirausaha, dan masyarakat lintas komunitas berdialog tanpa rasa curiga. Ela percaya: perempuan yang berdaya akan melahirkan keluarga yang kuat, dan keluarga yang kuat akan melahirkan komunitas yang damai.

Pesan Ela yang paling saya sukai:

"Temukan kualitas terbaik dari dirimu, dan jadilah diri itu. Temukan kenyamanan dalam batinmu, dan tersenyumlah. Temukan kekuatan dalam nadimu, dan jadilah suluh untuk perdamaian."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun