Di bulan Ramadan, pola makan kita berbeda dari biasanya. Seharian menahan lapar dan haus, lalu ketika waktu berbuka tiba, tiba-tiba kita jadi kayak manusia yang baru pertama kali melihat makanan. Sahur pun sama, masih setengah sadar tapi harus segera mengisi perut sebelum adzan Subuh berkumandang. Gimana kalau kita ubah cara makan selama Ramadan ini? Bukan cuma soal kenyang, tapi juga soal menikmati setiap suapan dengan lebih sadar.
Mindful Eating itu Apa, Sih?
Pernah nggak merasa udah makan banyak tapi masih kurang puas? Atau perut jadi kembung gara-gara makan buru-buru? Di sinilah mindful eating berperan. Ini bukan cuma memilih makanan sehat, tapi lebih ke gimana kita benar-benar hadir di momen makan: merasakan tekstur, aroma, dan kenikmatan tiap suapan. Juga mendengarkan tubuh: kapan kita benar-benar lapar, kapan harus berhenti, dan makanan seperti apa yang bikin badan nyaman.
Aku sendiri masih belajar, tapi kayaknya Ramadan ini jadi waktu yang pas buat eksperimen bareng-bareng. Jadi, gimana caranya? Yuk, kita bahas!
Sahur: Ritual, Bukan Hanya Kewajiban
Sahur itu tantangan. Masih ngantuk, mulut belum siap buat mengunyah, tapi tetap harus makan biar kuat seharian. Sahur yang mindful itu seperti apa:
- Berhenti Sejenak, Tarik Napas: Sebelum mulai makan, coba tarik napas dulu. Rasakan aroma makanan yang ada di depan kita. Sadar bahwa ini bukan cuma rutinitas, tapi rezeki yang bisa bantu kita menjalani hari.
- Pilih Makanan dengan Kesadaran: Daripada asal ambil makanan, coba tanyakan ke tubuh: "Aku butuh apa, ya?" Misalnya, nasi putih bikin cepat ngantuk, mungkin oatmeal atau buah bisa jadi pilihan yang lebih baik.
- Makan Pelan, Nggak Perlu Ngebut: Kalau biasanya makan dalam waktu lima menit supaya bisa tidur lagi, coba santai sedikit. Kunyah lebih lama, rasakan tiap tekstur dan rasa. Ternyata efeknya beda, perut lebih nyaman, energi lebih stabil, dan puasa jadi lebih ringan.
- Minum dengan Bijak: Minum air itu penting, tapi jangan langsung tenggak banyak sekaligus. Minum sedikit-sedikit supaya tubuh bisa menyerap lebih baik, dan perut nggak kembung.
Berbuka: Jangan Jadi Serigala Lapar
Waktu magrib tiba, kita sering kalap. Semua makanan terlihat menggoda, tangan pun otomatis mengambil ini-itu. Eh, tahu-tahu perut begah, badan jadi lemas. Coba yuk, kita ubah cara berbuka jadi lebih mindful:
- Hening Sebelum Suapan Pertama:Â Sebelum minum air atau makan kurma, coba berhenti sejenak. Rasakan harumnya makanan, perhatikan bentuk dan warnanya. Ini bikin kita lebih sadar dengan apa yang kita konsumsi.
- Mulai dari yang Lembut: Kurma atau buah segar adalah sahabat terbaik perut kosong. Gorengan memang enak, tapi kalau langsung disantap dalam jumlah banyak, efeknya bisa bikin tenggorokan seret dan perut nggak nyaman.
- Nikmati, Jangan Asal Kunyah: Sering nggak sih makan sambil scrolling HP atau ngobrol sampai nggak sadar makanan udah habis? Coba deh kali ini benar-benar rasakan setiap gigitan. Siapa tahu, makanan yang biasa kita anggap biasa-biasa aja ternyata punya rasa yang lebih kaya dari yang kita bayangkan.
- Kenali Sinyal Kenyang:Â Makan bukan lomba siapa yang paling banyak. Saat tubuh sudah cukup, coba stop, meskipun masih ada makanan di piring. Kalau makan secukupnya, badan lebih enak, nggak mudah ngantuk, dan bisa ibadah dengan lebih nyaman.
Makan dengan Lima Indra: Sensasi yang Berbeda!
Lihat:Â Warna makanan bisa meningkatkan selera makan. Perhatikan detailnya sebelum menyuap.