Pendidikan adalah hal yang paling penting bagi kemajuan sebuah negara. Jika pendidikannya baik, maka otomatis akan melahirkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas pula.
Kurikulum yang jelas menjadi faktor kunci untuk mencetak generasi generasi berkelas di masa kini. Dan di Indonesia sendiri kurikulum kurikulum pendidikan terus berevolusi dari waktu ke waktu dengan tujuan menemukan formula pendidikan yang paling tepat untuk diterapkan.
Teringat dulu ketika saya masih SD yang mana masih menerapkan KTSP 2006 dan ketika saya SMA kurikulum yang berlaku kala itu adalah kurikulum 2013 (K13) yang menuntut para siswanya belajar sampai dengan jam 3-4 sore.
Pertanyaannya apakah durasi belajar yang lama akan membuat para siswanya lebih pintar?
Menurut saya pribadi tidak. Karna ketika jam belajar itu berlebihan maka semakin sulit pula bagi para siswa memahami pelajaran dan yang mereka rasakan hanyalah kelelahan.
Belum lagi jika pendidikan yang ditempuh itu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), maka dipastikan rasa lelahnya itu  menjadi berlipat ganda karna disamping ia belajar teori yang banyak,juga diikuti dengan praktikum yang tidak berujung.
Sehingga sekolah yang seharusnya menjadi tempat belajar yang menyenangkan justru malah menjadi sebuah sumber penderitaan yang tidak kunjung selesai.
Kini kurikulum merdeka hadir menjadi pembeda dengan misi membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih fleksibel dan menyenangkan bagi semua kalangan baik itu dari sisi siswa maupun dari sisi sang pemberi ilmu bernama guru.
Memang saat ini penerapan Kurikulum Merdeka sendiri masih bersifat pilihan karna setiap sekolah terkait tidak diwajibkan menerapkan kurikulum ini.Â
