Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Berakhirnya Generasi Emas Belgia, Tersingkirnya Timnas Jerman, dan Pelajaran atas Sikap Arogan

2 Desember 2022   16:05 Diperbarui: 2 Desember 2022   16:09 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Neuer mecoba menghibur rekannya setelah tersingkir dari piala dunia/getty images

Mereka meremehkan tim samurai. Bahkan saking remehnya Jepang, mereka pun lebih fokus memikirkan cara tepat menunjukkan protes karna larangan kampanye LGBT dibandingkan memikirkan peforma mereka di lapangan.

Hasilnya mereka mendapatkan pelajaran dari apa yang mereka lakukan. Pulang dari Qatar adalah hal terbaik untuk timnas Jerman. Karna kembali ke negara asal adalah hal yang pantas bagi negara yang tidak pernah menghargai negara lainnya.

Karna tim yang berkelas itu menghargai perbedaan budaya yang ada bukan malah menuntut sesuatu yang tak seharusnya yang bahkan mereka tidak pernah sadar akan rasisme dan ketidak adilan yang mereka perbuat kepada pemain timnasnya sendiri.

Mengkampanyekan keadilan tapi tidak pernah sadar dengan apa yang mereka lakukan. Mungkin makna keadilan bagi Jerman adalah apa yang mereka lakukan bukan apa yang benar bagi hak seluruh manusia.

Goodbye timnas Jerman, semoga kedepan bisa belajar dari kegagalan dan terbebas dari sifat arogan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun