Mohon tunggu...
Saskia Azharra
Saskia Azharra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pertamina

a girl who likes to explore

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film Missing (2023), Pengalaman Misteri Penuh Plot Twist

23 Januari 2024   15:28 Diperbarui: 23 Januari 2024   15:31 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : imdb.com

Film “Missing” yang tayang sejak 19 Januari 2023 di Bioskop Indonesia ini menceritakan tentang perjalanan seorang perempuan muda (18 tahun) bernama June Allen (Storm Reid) dalam mencari keberadaan ibunya yakni Grace Allen (Nia Long) yang hilang di negara lain. June tinggal di Los Angeles hanya bersama dengan ibunya. Dalam film ini diceritakan bahwa June tidak memiliki sosok ayah, dan Grace memiliki pasangan baru bernama Kevin Lin (Ken Leung) yang ia temui dari aplikasi kencan online. 

Grace sang ibu memiliki teman yang juga merangkap menjadi seorang pengacara keluarga Allen bernama Heather Damore (Amy Landecker). June pun memiliki teman dekat yang sangat ia percaya bernama Veena (Megan Suri). Dalam perjalannya yang panjang di kisah ini, June mendapatkan seorang teman baru asal Kolombia bernama Javier/Javi (Joaquim de Almeida) yang ia temui melalui internet.

Mungkin Anda merasa tidak asing dengan tampilan film ini, karena film “Missing” sendiri merupakan sekuel dari film “Searching” yang sebelumnya telah rilis pada tahun 2018. Meski disebut sebagai sekuel, namun film ini memiliki plot tersendiri yang tidak saling berkaitan dan tentunya membuat Anda terkejut setelah mengetahui siapa dalang dibalik kisah ini. 

Film ini dianggap lebih teliti dibandingkan dengan film sebelumnya, yaitu Searching. Contohnya, dalam kehidupan June melalui screenlife yang ditayangkan, terdapat detail kecil yang menampilkan kesalahan mengetik (typo) dan situasi lain yang sering dan secara nyata dialami oleh pengguna internet saat ini. Selain itu, penggambaran proporsi gambar dan tampilan layar dalam film ini sangat rinci, menciptakan keterlibatan yang mendalam bagi para penonton dalam proses pencarian seorang anak terhadap ibunya tersebut. 

Disutradarai oleh dua orang pendongeng ulung yakni Nicholas D. Johnson dan Will Merrick, film ini membawa penonton seolah-olah berada dalam rollercoaster emosional yang meninggalkan dampak nyata. Jika dilihat melalui laman Rotten Tomatoes (2023), film ini memiliki rating cukup besar dengan jumlah 88% dari reviewer dan 90% dari audiens. 

Lalu apa yang membuat film ini menjadi menarik dan memikat hati para penonton? 

Film “Missing" dengan sangat baik memadukan genre, menggabungkan elemen drama, misteri, romansa, dan bahkan sentuhan komedi di tengah ketegangan. Penggabungan genre tersebut menambah kedalaman pada narasi yang difilmkan, membuat penonton tetap bertahan mengikuti alur dan bersemangat untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. 

Film ini menjadi beda dengan film misteri lainnya, dimana menunjukkan sisi gelap dan sisi terang dari penggunaan internet melalui screenlife yang membuat penonton merasa berada dalam cerita. Sungguh cerdas bagaimana film ini fokus pada penggunaan teknologi dalam membantu menemukan seseorang yang hilang bahkan saat dipisahkan oleh jarak, karena ini berkaitan dengan bagaimana setiap orang harus memanfaatkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, terutama anak muda saat ini yang tidak pernah luput dari penggunaan internet. 

Kisah ini diawali dengan June sebagai anak remaja yang terkesan rebel dan tidak dekat dengan ibunya harus melewati masa-masa sulit karena kehilangan kabar dari sang ibu yang sedang pergi berlibur bersama pacarnya Kevin ke Kolombia. Selama Grace pergi, June dititipkan kepada Heather untuk dirawat dan diawasi. Sebelum berangkat berlibur Grace telah menitipkan pesan kepada June untuk menjemputnya di Bandara tepat pada pekan selanjutnya. Namun ketika hari penjemputan telah datang, June justru tidak mendapatkan kabar hingga membuatnya tidak tenang dan suasana menjadi penuh misteri. 

Waktu terus berlalu namun tidak ada kabar maupun jawaban apapun dari Grace yang June kirimkan melalui aplikasi obrolan. Membuat June akhirnya melaporkan kehilangan sang ibu pada pihak berwenang. Upaya mereka pun nyatanya tidak membuahkan hasil, Grace tetaplah tidak kembali. 

Lantas, apakah perjalanan June berhenti sampai disitu? 

Ibunya hilang tanpa meninggalkan jejak, tentu saja June tidak menyerah, dari tempat tinggalnya di Los Angeles dengan jarak begitu jauhnya ia berusaha mengerahkan kemampuan yang ia bisa untuk menemukan Grace melalui perangkat teknologi dan digital yang ia miliki serta kuasai. Dalam pencariannya yang panjang, potongan-potongan hal yang janggal kemudian mulai ditemukan oleh June dan menimbulkan banyak pertanyaan baru. Kejanggalan tersebut terus menjadi plot dalam film “Missing” hingga kepada akhir atau ending film.

Selain pada plotnya yang mind blowing dan membuat kita berspekulasi sendiri, film "Missing" juga mengangkat isu-isu sosial secara sensitif dan mendalam. Film ini mengeksplorasi tema keadilan, korupsi, dan dinamika kekuasaan dalam masyarakat yang membuatnya memiliki nilai lebih dari sekedar misteri. Dengan kata lain menyoroti aspek-aspek gelap dari sifat manusia sekaligus menawarkan secercah harapan untuk kehidupan yang lebih baik.

Namun menjadi sedikit disayangkan karena terdapat narasinya yang mungkin meninggalkan beberapa pertanyaan bagi penonton yang belum terjawab namun sudah berpindah pada plot selanjutnya. Selain itu, beberapa ekspresi tidak ditunjukkan secara gamblang di awal film oleh pemeran utama yaitu June saat kehilangan Ibunya. Penyelesaian konflik di setiap plot pun terkesan terlalu cepat.

Jika dibandingkan dengan film sebelumnya yaitu “Searching”, film ini dikemas secara lebih baik karena menampilkan screenlife yang juga lebih kompleks dan detail, terlebih diperankan oleh seorang anak muda yang sangat menggambarkan era saat ini. Selain itu terdapat aspek menonjol dari film "Missing" yakni sinematografinya yang memukau. Film ini secara visual mencolok, dengan komposisi gambar yang indah yang mampu meningkatkan penceritaan. Penggunaan cahaya, warna, dan pembingkaian menambah struktur makna pada narasi, menciptakan pengalaman visual yang mendalam dan melekat dalam benak para penonton.

“Missing" juga unggul dalam penggunaan desain suara serta musik. Tone latar suara yang mencekam dan seolah-olah sedang dihantui mampu melengkapi suasana film, memperkuat dampak emosional dari adegan-adegan yang dirasa cukup penting pada bagian plot. Skenarionya pun dibuat dengan sangat baik, dengan dialog yang tajam dan karakter yang berkembang dengan baik di setiap adegannya.

Secara keseluruhan, film “Missing” mampu membuat kita merasa penasaran sekaligus terhibur dengan selingan candaan antara June dengan Javier. Film ini membangun sebuah perasaan seperti sedang menaiki wahana roller coaster, benar-benar film yang sangat direkomendasikan untuk ditonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun