Mohon tunggu...
Ratu Nandi
Ratu Nandi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Kopi dan Wedang Jahe

14 Januari 2019   09:37 Diperbarui: 14 Januari 2019   10:12 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dedaunan rimbun di sekeliling danau. Suara tonggerek memekakkan telinga. Kita duduk di serambi rumah ditemani sinar rembulan. Memandang lepas hamparan sawah di depannya.

Sebait sajak cinta kau dendangkan bersama desir angin yang mulai menggigit kulit. Semakin syahdu dengan suara air gemericik melewati pematang yang lebih rendah. Diujung danau suara pungguk terdengar lirih.

Sinar bulan setengah lingkaran memancar temaram. Malampun mulai terasa semakin menusuk tulang. Kau seruput secangkir kopi dengan asap mengepul sementara segelas wedang jahe kau ulurkan padaku. Malam yang kulewati bersamamu terasa begitu cepat.

Kau tawarkan harapan indah tentang masa depan. Bersama membangun asa dalam satu atap. Hatiku gelisah menentukan  langkah. Namun rengkuhanmu mampu mengikis gelisahku.  

Bekasi, 14012019
Ratu Nandi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun