Mohon tunggu...
Ratu Nandi
Ratu Nandi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perguruan Tinggi India dan Indonesia

18 November 2017   08:17 Diperbarui: 18 November 2017   13:16 1561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

img-20171117-144139-5a0fc40363b24845bf3cd902.jpg
img-20171117-144139-5a0fc40363b24845bf3cd902.jpg
img-20171117-125455-5a0fc38e5169956c1d26d672.jpg
img-20171117-125455-5a0fc38e5169956c1d26d672.jpg
Kemarin saya mengikuti kuliah umum yang diberikan oleh Prof. DR. Gautam Kumar JHA. Seorang Profesor dari Jawaharlal Nehru University. Beliau berkunjung ke Universitas Indraprasta PGRI Jakarta. Beliau menggunakan bahasa Indonesia tetapi kurang lancar. Memberikan kuliah umum tentang Perguruan Tinggi India dan Indonesia. Dalam kuliah umum yang Beliau memaparkan bahwa, India mempunyai universitas pertama di dunia dengan 1000 dosen berdiri Pada abad 6 dan 7. Di India memiliki perpustakaan yang buka 24 jam. Sehingga kapanpun bisa belajar atau membaca di perpustakaan tersebut. Ada banyak pelajaran di luar ruangan kuliah. Kalau anda selalu mempunyai inspirasi maka anda cepat pandai.

India pusat pendidikan di dunia.

India pertama menemukan angka nol (0) melalui konsep roda. india juga maju dalam bidang matematika , Kedokteran, dan Bahasa. Setelah penjajahan Inggris, India menjadi negara miskin. India menyukai damai. Di India mempunyai banyak agama. Beliau melihat suasana di Indonesia ketika jalan-jalan. Beliau mengatakan, anak muda Indonesia mereka bekerja di mall. Mereka menghabiskan waktunya di kafe atau di mana saja. Menurut Beliau seharusnya jangan seperti itu. Indonesia mempunyai SDM. Tidak bagus orang Indonesia yang seperti itu. Kenapa tidak mengikuti pendidikan di perguruan tinggi?... (Karena tidak mampu).

Di India berbeda dengan di Indonesia ketika anak selesai sekolah/belajar di sekolah. Di India ketika guru pulang mengajar, tidak langsung pulang ke rumah. Tetapi, Guru diundang oleh orang tua siswa untuk menginap/berkunjung ke rumah orang tua siswa. Untuk mengajarkan pelajaran tambahan di rumah siswanya. Guru dilayani dengan baik oleh keluarga siswa. Anak saya (Beliau menceritakan)  diberikan pelajaran dengan cara memanggil guru ke rumah. Untuk memberikan pelajaran tambahan.

Setelah jam 11 malam di India tidak boleh pergi ke diskotik atau berkumpul bernyanyi dengan teman-temannya. Kalau pun ada hanya anak orang kaya saja yang melakukan. Anak-anaka dilarang keluar rumah, karena berbahaya. Kalaupun ada temannya yang ulang tahun kemudian diundang dalam acara tersebut, maka anak-anak diberikan kesempatan dengan perjanjian hanya satu atau dua jam saja. Anak-anak harus pulang kembali ke rumah.

Suasana Pendidikan Simbiosis

Sekarang kami mempunyai 6 perjanjian kerja sama dengan universitas di Indonesian. Diantaranya dengan Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA),Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Brawijaya,Universitas Muhamadiyah Malang (UMM), HI Binus, Universitas Atmajaya Yogyakarta. Kerja sama itu tentang beasiswa untuk dosen dan mahasiswa diantaranya adalah pendidikan seni rupa dll.

Indonesia memiliki keterkaitan dengan India. Penduduk Indonesia juga memiliki keturunan dari India.

Common history Indonesia India

Dokpri
Dokpri
Menurut Beliau, India dan Indonesia memiliki kebudayaan yang kuat harmonis di dunia. India memiliki kebudayaan yang sampai hari ini masih dipertahankan kelestariannya. Begitupun di Indonesia memiliki budaya yang hampir sama dengan budaya India. 

Dengan budaya kita membangun agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun