Penduduk di sekitar pantai pasti tidak asing dengan sebutan "pesta laut". Ada beberapa nama untuk sebutan pesta laut ini, ada yang menamainya dengan Nadran, larungan, sedekah laut, dll.
Hari Minggu tanggal 04 November 2017, di sungai Bondet tepatnya di desa Mertasinga, Kabupaten Cirebon. Penduduk sekitar sungai sedang mengadakan pesta laut, atau kata penduduk setempat di sebut "Nadran" sebuah kata yang sederhana namun memiliki makna yang dalam bagi penduduk sekitar sungai. Ritual ini dilakukan setiap tahun di Sungai Bondet.
Apa sih pesta laut?.... Â
Pesta laut adalah sebuah ungkapan syukur para nelayan kepada Tuhan, melalui upacara menghanyutkan kepala kerbau dan sesajen lainnya ke laut. Melakukan ritual di laut ini dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat di sekitar sungai tersebut. Mereka adalah para nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di laut. Para nelayan yang kesehariannya menggantungkan hidupnya di laut.Â
Sehari sebelum diadakan pesta laut, para pemilik perahu menghias perahu-perahu mereka dengan berbagai hiasan berupa makanan dan minuman yang digantungkan di sekeliling perahu. Mereka juga menyiapkan perbekalan makanan yang dibawa menuju ke laut atau sekedar ke muara laut. Sesampainya di laut makanan dan minuman dibagikan kepada para penumpang di dalam perahu yang umumnya penumpanya adalah sanak saudara, atau kerabat pemilik perahu yang ingin menikmati acara pesta laut. Tak jarang pula mereka melemparkan makanan hanya sekedar ingin bertukar menu dengan penumpang perahu lain yang bertemu di laut.
Mengapa diadakan pesta laut?....
Pesta laut diadakan bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur terhadap pencipta alam semesta yang sudah melimpahkan karunianya, berupa hasil  tangkapan dari laut. Bagi penduduk di sekitar Sungai Bondet, sangat mengharapkan penghasilan yang berlimpah dari laut berupa berbagai ikan, rajungan, cumi, kepiting, dll. Penduduk percaya dengan melakukan ritual pesta laut akan memberikan penghasilan mereka berlimpah, selain itu juga mengharapkan keselamatan saat sedang mencari ikan di laut.Â
Acara ini dinanti-nantikan oleh warga sekitar sungai. Kegiatan ini  dihadiri pula oleh perangkat pemerintahan setempat, baik dari kelurahan, kecamatan dan kabupaten setempat. Adat istiadat seperti ini masih terus dipertahankan oleh penduduk sekitar sungai. Seperti yang kita ketahui, kebudayaan daerah memperkaya kebudayaan nasional. Kebudayaan daerah yang semakin lama semakin pudar seiring perkembangan jaman.  Maka lebih baik kalau anak cucu yang meneruskannya.
Selain itu ada sisi lain yang dapat kita petik hikmahnya dari acara pesta laut tersebut.
1. Menjadi objek wisata sesaat.
Dalam kenyataanya tidak hanya nelayan di sekitar sungai saja yang mengikuti upacara pesta laut ini. Banyak warga dari luar desa di sekitar Sungai Bondet yang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka datang dari luar desa-desa di sekitar sungai, Â bisa juga dinamakan turis domestik. Mereka yang datang dari luar perkampungan nelayan tersebut, yang ingin beriwisata ke laut, hanya dengan membayar beberapa ribu saja perorangnya kalau ingin naik perahu. Tentunya menguntungkan bagi pemilik perahu yang sengaja menyewakannya untuk orang-orang yang datang dari luar desa.