Wonogiri (02/08/2021) Hadirnya pandemi Covid-19 tentu membawa perubahan terhadap dunia dengan berbagai tantangan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.Â
Upaya untuk menghambat penyebaran virus Covid-19 telah menghambat kegiatan perekonomian dan dampaknya terhadap tingkat kesejahteraan sosial semakin dirasakan masyarakat.Â
Setelah menunjukkan pencapaian penurunan kemiskinan beberapa tahun belakangan ini, tingkat kemiskinan kembali meningkat setelah pandemi Covid-19. Dampak negatif terhadap keadaan sosial ekonomi dari pandemi bisa menjadi lebih buruk apabila tidak ada bantuan sosial dari pemerintah.
Pandemi Covid-19 telah menyebar ke seluruh dunia berdampak sangat besar. Imbas dari pandemi ini menghantam seluruh lapisan masyarakat, pada seluruh sektor baik informal, formal, orang kaya maupun miskin.Â
Meningkatnya pengangguran karena penurunan kegiatan industry, transportasi, pendidikan, dan sebagainya mengakibatkan perekonomian masyarakat tersendat terutama di bidang rumah tangga, UMKM, perusahaan dan finansial.Â
Saat ini, pendapatan keluarga menjadi perhatian besar karena hal tersebut menjadi ujung tombak perekonomian dunia.
Ekonomi keluarga memiliki peranan penting di dalam perekonomian secara makro. Hal tersebut dikarenakan berawal dari ekonomi keluarga maka perputaran uang dapat berjalan dengan lancar.Â
Permintaan dan penawaran uang dan barang juga berawal dari ekonomi keluarga. Keluarga menengah ke bawah tentu berdampak besar dari adanya pandemi Covid-19 ini karena mereka hanya mengandalkan hidupnya pada pendapatan harian.
Ketahanan ekonomi keluarga dipahami sebagai keadaan dinamis suatu keluarga mengenai kegighan dan kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan, ancaman, dan hambatan serta gangguan baik dari eksternal ataupun internal, secara langsung maupun tidak langsung yang dapat membahayakan kelangsungan perekonomian keluarga.Â