Mohon tunggu...
Ratri
Ratri Mohon Tunggu... Penulis - Tentang Ratri

Istri dari Khoirul Anam, Ummi dari Mas Rey dan Adek Syam, Freelance Content Writer, ownernya @hansam.food, tapi yang jelas saya ibu ibu suka menulis yang paling bahagia karena punya semua itu.

Selanjutnya

Tutup

Money

Nggak Akan Kesasar, Dia Sudah Tahu Alamatnya

27 Februari 2019   23:24 Diperbarui: 28 Februari 2019   00:12 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya ini selain ibu rumah tangga, tukang nulis di salah satu web parenting, kerjaan saya sehari-hari di rumah adalah bakulan. Saya adalah bakul ayam ungkep yang kebetulan hobi nulis. Lho, Mbak jual ayam apa? Saya jual ayam ungkep lenkuas, enak deh, saya yang bikin sendiri.

Sudah punya brand, meski brand receh, tapi bagi saya brand ayam ungkep lengkuas saya ini nggak cuma recehan. HanSam Food, itu namanya, Ayam Ungkep Lengkuas HanSam Food. Baru memang, tapi fans ayam ungkepnya banyak. Follow saja IG nya @hansam.food, maka njenengan akan menemukan begitu banyak testi soal ayam ini. Terima kasih.

Eh sampe lupa ya, di sini saya bukan mau membahas soal betapa enak dan larisnya ayam ungkep lengkuas HanSam Food, saya di sini mau cerita kejadian hari ini. Jadi ceritanya, hari ini ada seorang ibu-ibu yang cantik sekali, tutur katanya ketika chat di whatsapp pun baik, ramah, dan santun. Alhamdulillah dia pesan 10 box ayam ungkep lengkuas HanSam Food. Wow, 10 box? banyak ya... iya say banyak. Makanya saya seneng. 1 orang order 10 box, belum orang yang lain. Kan laris banget ayamnya.

Malam sebelumnya, saya packing ayam ungkep dengan hati riang gembira karena besok akan ada banyak box ayam ungkep lengkuas HanSam Food yang dikirim ke berbagai alamat, salah satunya di Surabaya ini. Kata dia, ayam ini mau dia jual lagi.

Seneng dong saya, punya reseller sendiri tanpa harus mencari, dia yang datang sendiri. Semoga ini rejeki anak-anak saya, karena HanSam adalah nama anak-anak saya yang saya jadikan brand, yaitu Reyhan dan Hisyam. Berharap Allah melimpahkan rejeki anak-anak saya melalui bakulan ini.

Pagi hari, 10 box ayam ungkep HanSam Food diambil kurir dan siap diantar ke tempatnya. Namun sayang beribu sayang, 1 jam setelah barang diambil, kemudian saya terima pesan WA dari kurir saya tadi, kalo ternyata orangnya marah-marah dan nggak mau terima barangnya. Waduhh, ada apa ini? batin saya. Perasaan barang tadi baik-baik saya pas dibawa kurir, kenapa ditolak, malah mau dicancel. Mungkin melalui proses rumit antara kurir dan customer saya, akhirnya barang saya diterima 7 box saja, sedangkan 3 box sisanya dikembalikan.

Setelah difotokan kurirnya, ternyata tas kresek yang dipake untuk bawa box ayam tadi kotor kena pasir. Kok bisa? Berarti bukan salah customernya dong. Lho, saya tidak menyalahkan customernya kok. Ceritanya karena kurir saya tersebut adalah kurir umum, jadi dia bawa banyak barang. Dan barang saya memang ditaruh dibagian bawah, dan ditumpuki barang lain.

Kurir nya nggak tahu kalo ternyata barang yang berada di atas barang saya itu bawahnya kotor banyak pasir. Kotorlah barang saya. Kata ibu customernya banyak pasir dan harus dibersihkan. Tapi kalo saya lihat fotonya, pasir hanya ada di tas kreseknya saja. Batin saya, ah ya wislah. Berarti salah kurirnya nggak hati-hati.

Saya nggak menyalahkan kurirnya juga, karena saya tahu dia pasti nggak sengaja, dan memang setelah saya terima barangnya,  sebenarnya barang saya nggak kenapa-kenapa hanya kotor tas kreseknya saja. Nggak penyok apalagi kemasukan pasir, wong jelas box nya saya kasih perekat isolasi bening yang menutup sempurna seluruh kotak.

Ahh, ya wislah. Saya ikhlaskan barang saya kembali 3 box dalam keadaan basi tentunya. Karena di dalam box itu adalah ayam ungkep yang dibawa sama kurir seharian di dalam ronjot (Bahasa Indonesianya ronjot apa ya?), kena panas seharian, pastilah sampai di tangan saya lagi dengan keadaan basi.

Ya sudah, mau bagaimana lagi? Apa saya harus marah-marah sama kurirnya atau protes ke customer saya? Kan nggak bisa juga. Jadi saya ikhlaskan, berarti bukan rejeki saya. Saya nggak rugi, anggaplah saya cuma kirim 7 box ayam ungkep pada beliau yang bersangkutan, tutup mata sama yang 3 box, InsyaAllah akan diganti sama Allah dengan orderan yang lebih besar, orderan 300 box di hari berikutnya. Aamiin ya Rabb. Karena sejatinya rejeki itu nggak akan kesasar, karena dia sudah tahu alamanya. Itu saja. Demikian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun