Mohon tunggu...
Ratna Wulandari
Ratna Wulandari Mohon Tunggu... Guru - GURU SD 2 PANJANGREJO, PUNDONG, BANTUL

GURU SD 2 PANJANGREJO

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar di Tengah Pandemi

19 November 2020   15:15 Diperbarui: 19 November 2020   16:05 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0. yang ditandai dengan perubahan-perubahan signifikan di berbagai bidang, terutama dibidang teknologi informasi. Demikian pula dengan duniapendidikan yang pada era revolusi industri 4.0 proses pembelajaran dalam dunia pendidikan pun dituntut untuk berubah daripembelajaran manual menuju ke Era digital. Perubahan ke arah digitalisasi sistem pembelajaran di dunia pendidikan perlahan tetapi pasti juga menuntut meningkatnya kompetensi pengajar yang ada dilingkungan sekolah atau madrasah yang ada di Indonesia.

Teknologi yang berkembang pesat membuat pengajar di lingkungan sekolah dituntut untuk dapat mengoperasikan teknologi sebagai media Pembelajaran untuk memenuhi tuntutan perubahan system pendidikan di era revolusi industri 4.0. hal ini juga berarti bahwa dibutuhkan pengetahuan lebih bagi para guru untuk dapat mengikuti perkembangan zaman, terutama perkembangan teknologi agar dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran di lingkungan sekolah. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang melanda dunia sudah lebih dari satu tahun terakhir ini berdampak terhadap perubahan aktifitas belajar-mengajar.

Aktifitas pembelajaran daring (online learning) menjadi sebuah pilihan kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 semakin meluas. Praktik pendidikan daring (online learning) ini dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan sejak tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Tak hanya pendidik, siswa dan orang tua mau tidak mau dituntut untuk melek teknologi. Padahal kalau kita amati banyak baik guru atau orang tua siswa sebagian besar belum mampu mengoprasionalkan gawai pintar yang mereka miliki.

Bagi siswa sekolah dasar peran serta orang tua sangat mendukung dalam keterlancaran pembelajaran daring, hal itu dikarenakan gawai pintar yang dimiliki siswa adalah milik orangtua. Orang tua yang sibuk bekerja dengan terpaksa harus mendampingi anak-anak mereka pada saat jam pembelajaran daring. Anak-anak yang biasanya di sekolah, berubah seketika untuk melakukan pembelajarannya dirumah tanpa bimbingan langsung dari gurunya melalui tatap muka.

Penggunaan media soal Whatshap menjadi alternative termudah baik untuk komunikasi dan sarana untuk menstransferkan pembelajaran di masa Pandemi. Guru dengan mudah dapat memberikan materi pelajaran atau tugas-tugas kepada peserta didik melalui WA. Kemudian siswa dapat mengumpulkan tugasnya baik berupa video atau foto. Beberapa pekan pembelajaran dengan model seperti ini dapat berjalan sesuai harapan, namun kemudian timbul permaslahan baru.

Beberapa permasalahan muncul baik pada guru ataupun siswa. Diantaranya siswa lambat merespon tugas guru, HP ngehank karena memori penuh akaibat pengumpulan tugas melalui foto atau video, bahkan faktor ekonomi dalam pembelian quota menjadi memicu kendalam pembelajaran daring. Sebagai guru harus bijak dalam menyikapi banyak problem yang terjadi dalam praktek pembelajaran yang terjadi di mayarakat. Tidak mungkin hanya Karena beberapa kendala tersebut pembelajaran pada peserta didik dapat terhenti begitu saja.

Dibutuhkan gebrakan dari seorang guru dalam menyikapi permasalahan. Diantaranya:

1) guru dapat melakukan pembelajaran homescoling atau mengunjungi salah satu rumah siswa untuk diadakan pelayanan konsultasi belajar secara kelompok dengan pembatasan jumlah siswa dan tetap mengikuti protocol kesehatan.

2) guru dapat memberikan tugas terstuktur kepada seluruh siswa setiap seminggu sekali dengan siswa mengambil tugas selama satu minggu depan ke sekolah kemudian tugas dikumpulkan bersamaan pengambilan tugas di minggu ke dua. 3) melakukan pelayanan konsultasi belajar di sekolah baik secara individu atau kelompok dengan pembatasan jumlah siswa maupun waktu  pelaksanaan serta tetap menjalannkannya sesuai instruksi protokol kesehatan.

Dari beberapa alternative kegiatan tersebut dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahn yang muncul. Selain itu dibutuhkan kerjasama dan peran serta yang baik dari pihak orang tua siswa dalam mencapai kelancaran kegiatan pembelajaran pada kondisi pandemic Covid 19 ini. Variasi kegiatan belajar juga perlu dilakukan guru untuk mengurangi kejenuhkan siswa dalam belajar dari rumah.

Beberapa alternative pembelajaran yang dapat mengatasi kejenuhan siswa dalam belajar adalah 1) materi atau kegiatan pembelajara dapat dikemas dalam bentuk game atau permainan. 2) ajarkan pembelajaran life skill untuk mengasah keterampilan kecakapan hidupnya  misalnya membuat telur asin, membuat masker, membuat karya dari bahan bekas, dan lain sebagainya. 3) menggunakan video pembelajaran yang dibuat guru sebagai pembelajaran. 4) membuat handout/modul yang mudah, jelas dan menarik. 5) berikan tugas-tugas yang dapat memberikan tantangan atau penanaman pendidikan karakter selama belajar dari rumah. Sebagai seorang guru harus luwes dan solutif  menyikapi berbagai permasalahan muncul selama pandemik Covid 19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun