Inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Harvard Kennedy School of Government adalah studi interdisipliner dan multi-stakeholder yang bertujuan untuk meningkatkan kontribusi publik dari warga negara.
Istilah ini sering digunakan di persimpangan tanggung jawab perusahaan, tata kelola perusahaan, kebijakan publik, dan etika perusahaan melalui dua aliran utama: tata kelola dan akuntabilitas serta pengembangan bisnis internasional.
Ini berarti menghubungkan teori dan praktik, membangun keterampilan kepemimpinan, dan mendukung dialog dan kolaborasi konstruktif antara bisnis, pemerintah, masyarakat sipil, dan akademisi.
Perusahaan merupakan pusat pembahasan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), tetapi pemangku kepentingan lainnya juga mengkatalisasi berbagai tuntutan yang dibebankan masyarakat pada perusahaan.Â
Selain itu, ada banyak  skandal perusahaan sekarang dan  perusahaan bergegas untuk menyelesaikan masalah ini.
Misalnya, menambahkan undang-undang dan peraturan dan kurang memperhatikan bagaimana sifat peraturan (daripada isinya) mempengaruhi atau tidak mempengaruhi pengambilan keputusan etis.
Hubungan tersebut memiliki dampak praktis pada kebijakan peraturan dan manajer organisasi, tetapi aturan dan prosedur  penting untuk koordinasi dan memiliki dampak negatif yang tidak diinginkan.
Dalam situasi di mana tidak ada aturan atau di mana aturan, karena terlalu banyak atau kurang inklusif, atau seharusnya tidak dapat diterapkan, kita harus mencari panduan di tempat lain -- seperti prinsip-prinsip etika.
Menurut banyak orang, membuat keputusan etis dan bertindak berdasarkan keputusan tersebut meliputi:
(1) Mengakui masalah sebagai  etis,
(2) membuat penilaian etis,
(3) memutuskan untuk melakukan hal-hal etis, dan
(4) benar-benar bertindak secara etis.
Kita juga perlu mengetahui karakter yang ada dalam negara hukum. Misalnya, aturan mengendalikan kecenderungan  untuk bertindak semata-mata demi keuntungan kita sendiri. Bahkan jika kita tidak sepenuhnya egois, aturan tetap berperan.
Orang memiliki persepsi yang berbeda tentang diri mereka sendiri, satu sama lain, dan situasi di mana mereka ditempatkan, dan memiliki pandangan yang berbeda tentang apa yang etis (atau pantas) dalam situasi seperti itu.
Sumber :
Michael L. Michael Senior Fellow, Mossavar-Rahmani Center for Business and Government John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Business Ethics The Law of Rules
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI