Mohon tunggu...
Gadget

Bisnis dan Industri Kreatif

10 Desember 2018   20:11 Diperbarui: 10 Desember 2018   20:15 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Salah satu industri kreatif yang banyak dikenal masyarakat adalah pertelevisian, Saat ini sudah begitu banyak stasiun TV swasta yang mengudara dengan program-programnya yang menarik dan informatif, namun dibelakang layar banyak yang mempengaruhi produksi content-contentnya. 

Dalam membuat suatu program acara tentu dibutuhkan dana yang cukup besar untuk menyediakan peralatan produksi dan lain sebagainya. Maka perusahaan stasiun TV tersebut pasti melakukan bisnis untuk kelangsungan program acaranya. Salah satu sumber stasiun TV mendapatkan dana yaitu pemasangan iklan. Harga pemasangan iklan di TV bisa mencapai 15 juta dalam 30 detik. 

Harga iklan dapat dipengaruhi oleh seberapa tinggi program itu, jadi semakin tinggi rating suatu produksi program acara maka akan semakin mahal tarif untuk memasang iklan. Selain itu sebuah stasiun TV juga harus mempertimbangkan berbagai ancaman dan persaingan yang terjadi antar stasiun TV untuk menarik minat audiens agar menonton acara yang diproduksi.

Menurut Sudarmawan (2007 : 241) berikut beberapa  standar manajemen penyiaran TV.

  • Aspek Administrasi : Harus profesional, akurat, dapat dipercaya, tepat waktu, tertib, dan rapi.
  • Aspek teknik : gambar dan suara TV dapat diterima secara jernih dan sempurna oleh audiens
  • Aspek SDM : pimpinan, karyawan, dan pekerjanya adalah para profesional sehingga harus bersikap ramah, bersahaja, sopan, dan tertib.
  • Aspek audiends : penonton adalah aset utama yang dimiliki perusahaan sehingga harus dikelola dan dipenuhi kebutuhannya.
  • Riset : riset merupakan alat untuk mengukur jumlah audiens serta untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan mereka. Data hasil riset dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan bisnisnya.

Berdasarkan pemaparan diatas suatu manajemen yang terstruktur dengan baik maka suatu stasiun TV dapat meminimalisir ancaman dan dapat mencari peluang-peluang yang ada untuk pengembangan stasiun TV.

Pengaruh kecanggihan teknologi merambat ke media TV, dengan meningkatnya fasilitas yang diberikan stasiun TV yaitu membuka channel streaming di internet. Dengan peninngkatan ini tentu dapat menarik minat audiens mengingat sifat internet yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Kolaborasi stasiun TV dengan media baru yaitu internet merupakan peluang yang banyak stasiun TV lakukan,seiring penggunaan internet oleh masyarakat yang intens dimanfaatkan untuk manarik hati masyarakat.  

Dengan adanya TV streaming model bisnis yang diterapkan pun berbeda seprti yang dipaparkan oleh Wibawa, dkk (2010:124) Migrasi dari sistem penyiaran analog ke sistempenyiaran digital akan menghasilkan model bisnis penyiaran yang baru. 

Model bisnis penyiaran digital akan mengakibatkan struktur bisnis yang sama sekali berbeda dengan struktur bisnis penyiaran televisi analog. Dalam model bisnis penyiaran televisi analog, pemain bisnis lebih berupa pemain tunggal. Stasiun televisi sebagai lembaga penyiaran sekaligus berperan sebagai pemroduksi content dan mentransmisikan sendiri program siarannya. Dalam situasi seperti itu, struktur

bisnisnya bersifat "vertical", semua dikuasai oleh penyelenggara siaran. Struktur bisnis penyiaran televisi analog yang semula bersifat "vertical" ini akan berubah menjadi "horizontal" dalam struktur bisnis penyiaran televisi digital. 

Dari pemaparan diatas pengaruh teknologi sangat kuat dalam bisnis di pertelevisian, bisa dilihat teknologi dapat mengubah model bisnis yang dilakukan stasiun TV. Mau tiadak mau stasiun TV harus memberikan yang terbaik dengan beragam inovasi agar tidak ketinggalan zaman dan dapat bersaing dengan TV swasta lainnya. Stasiun TV yang memiliki strategi bisnis kuat akan menguasai pasar dan dapat mengatasi masalah yang ada.

Model Bisnis Penyiaran Televisi Digital di Indonesia. (Wibawa, Arif, Subhan Afifi, dan Agung Prabowo). Jurnal Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta. Volume 8 No 2. 2010. ISSN: 74-283 (Diakses pada 8 Desember 2018 pukul 16:56 di Yogyakarta)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun