Mohon tunggu...
Ratih Nur Cahyati
Ratih Nur Cahyati Mohon Tunggu... manusia biasa

selamat datang dan selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Tempat Ibadah Klenteng dan Tiga Agama di Dalamnya

25 Maret 2022   01:05 Diperbarui: 25 Maret 2022   01:10 6988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tempat ibadah merupakan sarana keagamaan yang bagi pemeluk agama-agama di suatu tempat, yang merupakan simbol keberadaan agama di daerah tersebut dan juga bersifat sebagai tempat penyiaran dan juga tempat untuk melakukan ibadah.

Setelah kemarin kita sudah membahas mengenai agama katolik dan belajar mengenai tempat ibadahnya. Sekarang kita akan membahas mengenai tempat ibadah klenteng. Dimana tempat ibadah ini yang mempunyai ciri khas berwarna merah dengan perpaduan warna emas. Klenteng ini merupakan tempat ibadah agama Budha, Konghucu, dan juga agama Tao. Klenteng sendiri mempunyai perbedaan dengan vihara. 

Jika klenteng bisa menjadi tempat ibadah ketiga agama tadi dan berkaitan dengan sejarah umat Tionghoa, sedangkan vihara merupakan tempat ibadah agama Budha saja. 

Klenteng yang akan kita bahas ini adalah Klenteng Eng An Kiong yang mempunyai perpaduan gaya arsitektur Eropa dan Tiongkok yang didirikan pada tahun 1825. Sudah cukup lama klenteng ini telah berdiri, tetapi bangunannya masih terlihat kokoh dan bagus, karena dirawat dengan baik oleh pengurus-pengurusnya.

Klenteng Eng An Kiong ini disebut sebagai Klenteng Tri Dharma, dikarenakan klenteng ini merupakan tempat ibadah 3 agama, yaitu agama Budha, agama Tao, dan juga agama Konghucu. Walaupun dalam satu tempat ibadah, ketiga agama ini mempunyai toleransi yang sangat tinggi. Dan ketika ada salah satu agama yang mempunyai acara, maka agama yang lain juga akan ikut sembahyang dan berdoa bersama.

Sebelum melakukan ibadah, para umatnya akan mengambil tiga batang hio atau yang sering kita kenal dengan sebutan dupa. Dupa yang digunakan boleh berwarna apa saja asalkan tidak berwarna hijau, karena warna hijau dikhususkan untuk orang yang sudah meninggal. 

Hio ini merupakan perantara antara umat dengan tuhannya. Hio harus berjumlah tiga batang karena satu batang untuk diri sendiri, yang kedua untuk bumi, dan yang ketiga untuk langit. Karena bumi adalah tempat untuk berpijak, langit adalah tempat untuk dijunjung, dan manusia berada diantara bumi dan langit. 

Di dalam klenteng juga terdapat lilin yang merupakan simbol pelita atau penerang dalam kehidupan, sehingga lilin ini tidak boleh padam.

Disini saya akan menjelaskan mengenai masing-masing agama yang terdapat dalam klenteng tri dharma. Yang pertama yaitu agama budha yang terlahir pada abad ke-5 Sebelum Masehi di Nepal. Dan didirikan oleh Siddhartha Gautama. Agama budha ini merupakan agama tertua yang dianut di bumi ini. 

Agama budha merupakan agama yang mempunyai penyebaran secara cepat, bahkan agama budha ini sudah menyebar ke seluruh daerah di India dan juga seluruh benua Asia. Dan sudah menjadi agama yang paling banyak dianut di berbagai negara, misalnya Thailand, Kamboja, Singapura, Myanmar, dan Taiwan.

Budha terpecah menjadi dua aliran, yaitu aliran budha hinayana dan budha mahayana. Perpecahan terjadi karena adanya perbedaan penafsiran. Aliran hinayana lebih tertutup daripada aliran mahayana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun