Dan seperti biasa, ketika rakyat berteriak, mereka disebut provokator.
Ketika rakyat mempertahankan tanahnya, mereka disebut perusuh.
Ketika rakyat menggali emas untuk bertahan hidup, mereka disebut ilegal.
Tapi perusahaan yang menggali gunung? Itu namanya "investasi."
Yang menebang hutan? Itu namanya "proyek strategis nasional."
Yang mencemari sungai? Itu namanya "konsekuensi pertumbuhan ekonomi."
Di bulan suci ini, keadilan pun berpuasa.
Keadilan menahan diri untuk turun ke bumi, karena hukum telah dibeli, pejabat telah dibayar, aparat telah diperalat.
Tapi ingatlah, bulan Ramadhan juga adalah bulan kemenangan bagi mereka yang berjuang.
Tanah ini masih mengingat jejak langkah rakyatnya.
Sungai ini masih mengingat tangan-tangan yang dulu mengambil airnya dengan penuh rasa syukur.