Mohon tunggu...
narablog
narablog Mohon Tunggu... opini | mahasiswa

dikelola oleh harun alulu

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

tanah berpuasa, kekuasaan rakus tanpa batas

23 Maret 2025   17:15 Diperbarui: 23 Maret 2025   19:59 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
harun alulu | koordinator BEM NUSANTARA GORONTALO

Dan seperti biasa, ketika rakyat berteriak, mereka disebut provokator.

Ketika rakyat mempertahankan tanahnya, mereka disebut perusuh.

Ketika rakyat menggali emas untuk bertahan hidup, mereka disebut ilegal.

Tapi perusahaan yang menggali gunung? Itu namanya "investasi."

Yang menebang hutan? Itu namanya "proyek strategis nasional."

Yang mencemari sungai? Itu namanya "konsekuensi pertumbuhan ekonomi."

Di bulan suci ini, keadilan pun berpuasa.

Keadilan menahan diri untuk turun ke bumi, karena hukum telah dibeli, pejabat telah dibayar, aparat telah diperalat.

Tapi ingatlah, bulan Ramadhan juga adalah bulan kemenangan bagi mereka yang berjuang.

Tanah ini masih mengingat jejak langkah rakyatnya.

Sungai ini masih mengingat tangan-tangan yang dulu mengambil airnya dengan penuh rasa syukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun