Tingginya angka kurang gizi di Indonesia tidak hanya disebabkan oleh ketidakmampuan orang tua memberikan gizi yang cukup, namun juga masyarakat yang tidak awam soal gizi. Dikota-kota besar, permasalahan yang kerap ditemui adalah kebiasaan orang tua yang ingin praktis dalam menyediakan makanan anak, sehingga kandungan gizi terlupakan.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi balita gizi buruk dan kurang di Indonesia mencapai 19,6 persen. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan data Riskesdas 2010 sebesar 17,9 persen dan Riskesdas 2007 sebesar 18,4%.
Telur merupakan salah satu sumber protein yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Telur juga mengandung beberapa vitamin dan mineral seperti vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, tulang dan gigi, vitamin D yang juga berperan dalam mendukung kesehatan tulang dan gigi, choline yang penting untuk fungsi otak dan kesehatan jantung dan selenium penting untuk fungsi tiroid.
Selain harga yang terjangkau, mudah diperoleh, dan pengolahan yang juga praktis, rasa telur yang gurih disukai anak-anak. Karena itu sangat dianjurkan untuk memperkenalkan telur sebagai bagian nutrisi penting dalam makanan anak. Oleh karena itu, kampanye #1jutatelur Untuk Anak Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asupan gizi anak.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI)--dalam rangka menyambut Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-107 menggelar berbagai kegiatan dan salah satunya adalah pemeberian makanan pendamping gizi berupa telur. Kampanye Gerakan #1JutaTelur untuk Anak Indonesia mengharapkan partisipasi seluruh masyarakat dalam mendukung gerakan ini, Khususnya untuk para dokter sebagai wujud bakti kepada masyarakat. Melalui kampanye Gerakan #1JutaTelur Untuk Anak Indonesia diharapkan dapat menurunkan angka gizi buruk di Indonesia.
Mekanisme
Gerakan #1JutaTelur untk anak Indonesia dimulai pada April - Oktober 2015, gerakan ini bertujuan untuk membantu anak-anak yang masih kekukarangan gizi di seluruh Indonesia. Adapun mekanismenya adalah pada tanggal 24 Mei 2015 yang merupakan puncak Hari Bakti Dokter Indonesia ke-107 akan dilakukan penyerahan secara simbolis kepada anak-anak usia sekolah dasar (SD) dengan tagtet 1.107 anak-anak. Selain itu, pendistribusian telur akan dilakukan secara berkala ke daerah-daerah yang memiliki angka kasus gizi buruk dengan berkoordinasi dengan serta Posyandu. Masyarakat juga dapat memberikan usulan tempat/sekolah/posyandu di sekitarnya .
Bagi korporat yang ingin berpartisipasi pada gerakan kampanye #1JutaTelur untuk Anak Indonesia dapat menghubungi panitia Hari Bakti Dokter Indonesia Ibu Nila: 0813 10697586 email: kurniasari.nila@gmail.com atau ke Aditya Jatnika: 0858 83734984 email: jatnika.aditya@gmail.com.
Mari bersama Ikatan Dokter Indonesia kita peduli masa depan generasi bangsa melalui kampanye Gerakan #1JutaTelur untuk Anak Indonesia.
Salam Sehat!
