Mohon tunggu...
Raski Santika
Raski Santika Mohon Tunggu... Musisi - An Avid Music & Movie Enthusiast.

“Fantasy is hardly an escape from reality. It's a way of understanding it.” ― Lloyd Alexander

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mau Jadi "Musisi Kamar"? Inilah Alat-alat yang Kamu Perlukan!

25 Februari 2020   13:31 Diperbarui: 25 Februari 2020   13:35 4601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credits to @noromamusic on Instagram

Credits to @bunkerstudio on Instagram
Credits to @bunkerstudio on Instagram
Microphone (Mic) adalah perangkat yang digunakan untuk merekam suara yang berasal dari sumber eksternal (contoh: vokal). Mic sendiri terdiri dari 3 tipe: Dynamic, Condenser, dan Ribbon (pita). Pada umumnya, tipe mic yang paling sering digunakan oleh musisi kamar adalah mic dynamic dan mic condenser. Secara simpelnya, perbedaan pada kedua tipe mic tersebut adalah karakter suara yang dihasilkan dan metodenya untuk "menangkap" suara. 

Mic dynamic memiliki karakter yang lebih terfokus, sedangkan mic condenser memiliki karakter yang lebih "sensitif". One is not better than the other, they're just different. Umumnya, mic dynamic digunakan untuk merekam sumber suara yang lebih keras (amplifier gitar, vokal scream, snare drum, dll), sedangkan mic condenser digunakan untuk sumber suara yang memerlukan lebih banyak detail (vokal clean, akustik gitar, dll). 

Namun, keterangan tersebut bukanlah sebuah peraturan mutlak. Sebagai contoh, Michael Jackson merekam vokal untuk album legendarisnya, Thriller, menggunakan sebuah mic dynamic (Shure SM7B). When it comes to music, there are no set-in-stone rules.

Pop Filter. Credits to @faroutideas on Instagram
Pop Filter. Credits to @faroutideas on Instagram

Jika kamu menggunakan mic untuk merekam vokal, sangat disarankan agar kamu menggunakan sebuah Pop Filter. Perangkat ini berfungsi untuk meredam suara konsonan yang bersifat letup (plosives) seperti konsonan p, t, dan j. Namun, anda tidak memerlukan pop filter yang mahal, lho. Berdasarkan pengalaman saya, menggunakan sebuah kaos kaki atau bahkan pensil pun dapat membantu meredam suara-suara plosive! Anda bisa googling tips-tips pop filter DIY ataupun juga menonton video di YouTube. Walaupun tidak se-efektif pop filter, kamu akan mendapat hasil yang mencukupi dengan metode DIY ini dan tentunya, lebih hemat!


Pada umumnya, mic menggunakan koneksi berupa kabel XLR. Memang di luar sana terdapat beberapa produk mic yang menawarkan fitur koneksi dalam bentuk USB, namun saya pribadi merasa bahwa kualitas audio yang dihasilkan oleh produk-produk tersebut masih belum memuaskan. Berikut beberapa rekomendasi mic (XLR) di bawah harga 1 juta yang menurut saya memiliki kualitas dan performa yang cukup tinggi :

Sekali lagi, produk-produk di atas hanyalah rekomendasi. Jika kamu tertarik atau telah memiliki mic yang harganya lebih murah, tidak ada salahnya kamu gunakan untuk aktivitas recording-mu! Ingat, yang lebih penting adalah kualitas karya, bukan kualitas perangkat yang kamu gunakan.

5. Studio Headphone

Credits to @dcsoundop on Instagram
Credits to @dcsoundop on Instagram

Studio headphone adalah tipe headphone yang secara spesifik dirancang untuk kebutuhan music production. Dibanding dengan tipe headphone lain, studio headphone cenderung memiliki karakter yang lebih "datar" tanpa ada empasis di frekuensi manapun. Karakteristik ini membuat studio headphone cocok menjadi perangkat untuk me-monitor suara-suara yang kamu rekam atau buat di DAW secara lebih akurat. 

Secara teknis, kamu bisa saja menggunakan headphone (bahkan earphone/headset) apapun untuk aktivitas recording, namun hasil yang kamu dengar tidak akan akurat dengan aslinya karena biasanya ekualisasi (EQ) pada tipe-tipe selain studio headphone sudah dimanipulasi untuk memaksimalkan listening experience penggunanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun