Hampir sebagian besar turis enggan ke Cina dikarenakan hal ini. Ya, memang toilet yang ada di Cina cenderung kotor dan jorok. Bagi orang Indonesia yang terbiasa dengan toilet yang bersih, maka hal ini menjadi kendala. Kebanyakan orang keluar masuk toilet umum dengan tidak menyiram toilet. Sehingga bau pesing dapat ditemui pada saat mendekati toilet umum.
Saran saya jika ke Cina, gunakanlah toilet hotel atau jika memang terdesak gunakan toilet mall yang besar. Biasanya sedikit lebih bersih. Dan selalu bawa tisu basah untuk antisipasi tidak ada air dalam toilet. Toilet umum banyak bertebaran, namun jangan harap anda menemukan toilet yang bersih.
Khusus untuk toilet di Great Wall melalui Mutianyu, toilet umum yang tersedia cukup bersih dan wangi. Hal ini mungkin dikarenakan tidak terlalu banyak orang yang datang ke sini. Sedangkan jika membandingkan antara Beijing dan Shanghai, toilet di Shanghai jauh lebih bersih dan lebih banyak.
Sebagai muslim, masjid dapat dijadikan alternatif mendapatkan toilet bersih. Khusus untuk di Shanghai, Fuyou Road Mosque menyediakan tempat wudhu serta yang bersih dan terjaga.
Penipuan di tempat wisata
Mengingat banyaknya tur yang bertebaran di cina, maka hati-hatilah pada penipuan di temoat wisata. Bahasa menjadi salah satu bahan untuk penipuan yang dilakukan kepada turis. Salah satunya adalah pada saat ke Great Wall. Banyak sekali penipuan yang dilakukan oleh calo. Biasanya modusnya murah pada saat hendak mengantar, namun kemudian mereka bekerja sama dengan pihak hotel ataupun counter tiket untuk menipu turis.
Hal mudah yang dapat dilakukan adalah menggunakan jasa tur dari hotel, namun harganya cukup mahal. Namun jika seperti saya yang tidak punya budget besar, maka anda dapat melakukannya sendiri tapi perlu diingat anda harus sudah tau spot wisata. Dan selalu tolak calo guide tur pada saat di tempat wisata.
Makanan Halal tidak terlalu sulit ditemukan
Sebagai muslim, maka makanan menjadi prioritas utama. Banyak restoran berlabel halal di cina. Cirinya adalah warna restoran yang hijau dan tertera label halal di depan restoran. Harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal, bahkan banyak pula pembeli dari kalangan non muslim.
Kendalanya mungkin menu yang ditawarkan pada saat masuk restoran tidak tertulis dalam tulisan latin. Namun jangan khawatir, anda dapat memilih berdasarkan gambar yang tertera di restoran. Untuk kosakata umum, seperti noodle, chiken, beef ataupun egg, pemilik masih dapat memahaminya.
Bahkan di Shanghai, tepatnya di Yuyuan Market, terdapat satu restoran halal yang ramai didatangi pengunjung baik muslim maupun non muslim.