Mohon tunggu...
Rara Muhammad
Rara Muhammad Mohon Tunggu... Karyawan -

Galau lewat kata, galau jadi karya. Writing to heal myself. Visit my blog http://raramuhammad.com anda my account IG https://www.instagram.com/raramuhammad09/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Coban Rondo, Wisata "Mainstream" yang Tak Pernah Sepi

28 Januari 2017   12:09 Diperbarui: 29 Januari 2017   13:39 3855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
air terjun coban rondo (dok.pri)

Berada tak jauh dari pusat Kota Batu dan dengan akses jalan yang mudah dilalui, Coban Rondo jadi salah satu wisata yang paling sering dikunjungi banyak orang. Coban Rondo dibilang wisata mainstream karena lokasi yang dekat dan akses jalan yang mudah. Meski lokasi air terjun atau coban agak jauh dari pintu masuk, jalan yang dilalui sudah beraspal dan cukup mudah dilalui.

Rondo sendiri bermakna janda dalam bahasa Jawa. Nama ini diambil karena ada cerita seorang istri yang justru menjadi janda. Diambil dari cerita rakyat tentang sepasang suami-istri, yakni Raden Baron dan Dewi Anjarwati yang bepergian belum melewati hari selapan. Pasangan yang baru menikah dilarang bepergian sebelum masa itu, sementara pernikahan keduanya baru 36 hari. Dipercaya jika pasangan yang baru menikah melanggar pantangan tersebut, hal buruk akan terjadi. Keduanya pun justru melanggar pantangan tersebut karena Dewi Anjarwari ingin mengunjungi mertuanya di Gunung Anjasmoro.

dok.pri
dok.pri
Pasangan ini tetap pergi. Di tengah jalan, mereka bertemu Joko Lelono yang jatuh cinta kepada Dewi Anjarwati. Pertengkaran antara dua lelaki pun tak dapat dihindarkan. Demi menyelamatkan sang kekasih, Dewi Anjarwati disembunyikan di air terjun. Namun malang, baik Raden Baron maupun Joko Lelono meninggal dalam pertarungan. Dewi Anjarwati yang bersembunyi di air terjun pun berakhir menjadi janda yang ditinggal mati sang suami. Berdasarkan cerita tersebutlah, nama Coban Rondo diambil. Dari cerita ini pula, muncul mitos yang menyebutkan jika pasangan yang sedang memadu kasih datang mengunjungi Coban Rondo diramalkan putus hubungan. Tetapi mitos hanya mitos, jangan percaya deh ya.

mitos hanya mitos (dok.pri)
mitos hanya mitos (dok.pri)
Tiket masuk Coban Rondo per orang cuma Rp16.000,00/weekday dan Rp19.000,00/weekend. Bagi orang Malang, setidaknya seumur hidup sekali lah ya berkunjung ke Coban Rondo. Pemandangan yang indah bisa kamu dapatkan karena air terjun ini terbilang cukup tinggi. Tebing-tebing tinggi yang mengelilingi air terjun bikin saya merinding sekaligus kagum. Indah. 

Sejauh ini sih, Coban Rondo ini air terjun tertinggi yang pernah saya kunjungi. Suasananya dingin dan sejuk, apalagi karena air terjunnya cukup tinggi, dari jarak jauh pun sudah terasa cipratannya. Karena itulah saya memilih tidak mendekat ke air terjun dan memandanginya dari kejauhan.    

Jarak tempuh dari Kota Malang hanya sekitar satu jam jika menggunakan motor. Berhubung Coban Rondo wisata mainstream, fasilitas yang disediakan pun cukup menunjang. Musholla, kamar mandi, parkiran yang luas adalah beberapa fasilitas yang ada. Sementara itu, ada permainan pinball dan flying fox juga di sekitar area Coban Rondo. Warung makan, jajan-jajan kecil, dan toko oleh-oleh pun bisa ditemui di sekitaran area parkiran. So mainstream kan? Tapi tentu itu semua membuat pengunjung lebih mudah dan nyaman. Nggak perlu ribet cari mushola maupun cari tempat makan di luar area Coban.  

beberapa permaianan yang ditawarkan
beberapa permaianan yang ditawarkan
Selain air terjunnya, wahana wisata ini juga jadi tempat favorit untuk camping karena lokasinya yang luas. Ada lokasi khusus untuk camping ground yang didukung lapangan yang luas dan kamar mandi yang cukup banyak. Tak heran banyak juga sekolah maupun kampus yang mengadakan outbond di lokasi ini. Kebetulan ketika awal masuk kuliah ketika ospek, saya melaksanakan outbond di Coban Rondo. Tempatnya nyaman karena ada kamar mandi meski airnya sangat dingin. Hal yang sangat saya ingat sih saat malam hari langitnya sangat indah dihiasi bintang. Mungkin karena nggak banyak polusi juga ya, namanya juga di hutan wkwk.

don't litter :) dok.pri
don't litter :) dok.pri
Jika tidak tertarik dengan air terjun maupun camping di sini, masih ada pilihan lain. Ada taman labirin, permainan ATV dan Café Dancok yang lokasinya berada sebelum area campingground dan air terjun. Taman Labirin sejak lama sudah jadi magnet selain air terjunnya. Sedangkan Café Dancok yang baru dibuka 2016 lalu, saat ini sedang jadi perbincangan dan spot favorit di area Coban Rondo. Coban Rondo jadi tempat wisata pilihan jika kamu mau jalan-jalan tapi nggak mau perjalanan yang ribet dan jauh.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun