Mohon tunggu...
Rara Muhammad
Rara Muhammad Mohon Tunggu... Karyawan -

Galau lewat kata, galau jadi karya. Writing to heal myself. Visit my blog http://raramuhammad.com anda my account IG https://www.instagram.com/raramuhammad09/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Masak Halal dan Praktis dengan Ajinomoto

6 Maret 2017   15:56 Diperbarui: 6 Maret 2017   16:03 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasanya sudah diketahui banyak orang jika MSG bisa menyebabkan kebodohan. Kenyataanya, glutamat kandungan yang dominan di MSG berfungsi sebagai perangsang utama neotrasmitter di otak. Kehadiran glutamat selain untuk membantu komunikasi antar sel pada susunan syaraf juga penting sebagai sumber energi. Ketika otak mengalami penurunan konsentrasi glukosa, glutamatlah yang hadir sebagi sumber energi. Jika pun ada penelitian yang mengungkapkan kerusakan pada otak karena dosis MSG yang tinggi, penelitian tersebut menggunakan metode uji non-klinis yakni penelitian pada hewan seperti penelitian Lucas (1957) dan Cohen (1967) yang dilakukan pada tikus. Sedangkan untuk kevalidan penelitian pangan untuk manusia tentu harus di uji pada manusia juga.

Selain itu, ada juga isu yang mengatakan jika MSG mengakibatkan obesitas. Berdasarkan penelitian Shi (2002) yang ditindak lanjuti pada tahun 2007 mengungapkan jika tidak ada hubungan yang berarti antara konsumsi MSG  dengan penambahan berat badan. Jauh sebelumnya, Schaumbur (1969) sudah menyimpulkan jika dosis penggunaan MSG tidak berpengaruh pada umur, jenis kelamin dan berat badan. Penelitian lain mengenai MSG dan kadar glutamat dalam tubuh dilakukan Vichai dkk (2000). Ia melalukan penelitian selama setahun pada 10 wanita pemakai MSG dan 10 yang tidak menggunakan MSG. Hasil penelitiannya menunjukan jika tidak ada perbedaan kadar glutamat dalam analisa darah antara yang menggunakan MSG dan yang tidak.

Nah mulai deh ya terlihat bahwa sebenarnya MSG tidak berbahaya sama sekali asal penggunaanya pas. Sama seperti penggunaan garam dan gula, jika berlebihan bisa mengakibatkan masalah kesehatan. Bahkan jika kita mau bijak melihat, MSG justru bisa jadi penolong dan bermanfaat untuk kesehatan. Seperti yang diungkapkan Dr. Anis Catur sebagai Ketua Departmen Gizi FKM Unair penggunaan MSG bisa mengganti garam yang berpotensi menimbulkan penyakit hipertensi. 

Beliau menyatakan jika mengurangi garam tentu hidup bisa lebih sehat, tetapi sehat bukan berati makanan tidak lezat, caranya ya dengan mengganti garam dengan MSG. Makanan bisa tetap lezat tetapi tidak beresiko tinggi menggangu kesehatan. Selain itu, MSG ternyata terbukti membantu proses pencernaan. Berdasarkan penelitian Hiroki Zai dkk (2009) pada manusia, hasil penelitiannya menunjukan glutamat membantu proses pencernaan protein dan mempercepat pengosongan lambung pada makanan kaya protein.

Memasak praktis, sehat, dan halal sebenarnya benar-benar bisa kita lakukan. Asal kita memilih bahan yang segar dan memberikan bumbu yang pas dan halal, bahkan sehat dan lezat bisa kita dapat sekaligus. Tak hanya itu, mengikuti ajaran agama pun tak terlewat karena bahan dan proses memasak tentu dijamin halal.

Referensi:


Review Monosodium Glutamate Pro dan Kontra. Penerbit Anguis  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun