Mengenal MSG dan Umami
Rasa gurih/umami yang kita kenal adalah rasa dasar kelima selain asin, manis, asam, dan pahit. Rasa dasar adalah rasa yang bisa dirasakan di lidah. Umami bisa kita temukan dari bahan-bahan alami seperi tomat dan keju parmesan. Selain itu, rasa umami bisa kita temukan di Bahan Tambahan Pangan (BTP) seperti penyedap rasa yang biasa dikenal MSG, mecin atau vetsin. MSG sendiri tersusun atas 78% glutamate, 12% natrium, dan 10% air. Menurut Prof. Dr. Razak Thaha MSG adalah garam natrium yang bisa digunakan sebagai pengganti garam, bahkan penggunaanya jauh lebih sehat tetapi tidak mengurangi rasa lezat makanan. Meski terbuat dari tetes tebu dan memiliki kadar garam didalamnya, rasa umami ini tetap tidak bisa digantikan dengan garam maupun gula itu sendiri karena ketiganya memiliki rasa yang berbeda.
MSG? Yakin Aman?
Berhubung menggunakan bahan siap jadi dan bumbu yang mengandung MSG produk Ajinomoto, saya bisa pastikan semuanya aman. Malah bukan sekedar aman, tetapi juga halal. Kebetulan saya pun sempat mengikuti Kompasiana Visit ke Pabrik Ajinomoto Mojokerto. Berkunjung dan melihat proses pembuatan produk Ajinomoto secara langung membuat saya tercerahkan karena diedukasi mengenai segala hal tentang MSG.
MSG yang dibuat Ajinomoto terbuat dari tetes tebu (molasess) yang difermentasi dengan bantuan bakteri. Nah, bakteri-bakteri ini dikembangbiakkan dulu melalui media padat yang disebut Mameno. Mameno sendiri adalah bahan dari sari kedelai. Setelah itu, bakteri dipindahkan ke media cair agar semakin berkebang cepat.
Setelah itu masuk tahap fermentasi. Proses fermentasinya berlangsung selama 30 jam dalam tangki-tangki besar. Tidak ada campur tangan lansung manusia, semua dilakukan dalam mesin sehingga terjaga kebersihannya. Pada proses fermentasi inilah asam glutaman terbentuk lalu kemuadian diberi Sodium Carbonate yang kemudian menjadi Monosodium Glutamate (MSG). Setelah terbentuk masih ada proses isolasi, baru setelah itu dikristalisasi dan dikeringkan.
Menurut Permenkes RI No. 722/MENKESPER/X/88 MSG masuk dalam golongan penyedap rasa dan aroma BTP yang diizinkan. MSG sendiri sudah banyak disarankan banyak badan dan instritusi dunia seperti WHO, VS-FDA, American Medical Association, dan European Communities-Scientific for Food. Bahkan sejak 1959 pun MSG masuk dalam senyawa yang tergolong aman/ GRAS (Generally Recocnized as Safe). Jadi sudah banyak dibuktikan bahwa MSG sebenarnya aman. Info yang bersumber dari “katanya” sebaiknya dihindari. Sumber-sumber ilmiah dan fakta penelitian sebaiknya jadi rujukan utama ya gengs apalagi diera internet seperti ini.
Pabrik Ajinomoto berkomitmen untuk menjaga kualitas produk yang halal dan aman. Justru, ada Komite Halal sendiri yang menjaga kualitas kehalalan produk Ajinomoto. Komite ini secara aktif bertugas mengawasi dan menjaga Sistem Jaminan Halal (SJH) perusahaan dan tentunya berkoordinasi dengan MUI juga LPPOM. Pak Yudho sebagai Koordinator Halal Internal Ajinomoto mengungkapkan “ suatu produk dikatakan halal jika mengaplikasikan SJH.” Bukan sekedar dari bahan baku pembuatan yang diawasi tetapi juga proses, prosedur, bahkan SDA pun harus sesuai SJH. Hal yang menggembirakan, Ajinomoto adalah perusahaan yang mengaplikasikan SJH terbaik untuk produk MSG. Jadi, bukan hanya sebagai produk MSG pertama di dunia, tetapi juga pengawasan kehalalannya pun terbaik dibanding produk MSG lain.
Isu Seputar MSG dan Kebenarannya