Membaca adalah suatu kegiatan literasi yang dapat dilakukan oleh semua orang, selain itu membaca adalah bagian dari jendela dunia. Tidak semua orang mampu membaca buku dengan banyak, sebagian besar orang hanya membaca sekilas dan hanya untuk mengetahui sedikit isi dari buku yang di lihat. Membaca itu suatu kegiatan yang dapat di lestarikan, karena membaca dapat memperoleh wawasan yang luas. Perpustakaan sebagai wadah sumber-sumber buku bacaan yang dapat di akses oleh semua kalangan pelajar maupun umum.
Zaman sekaran gini, pendidik lebih mengedapankan suatu kecenderungan yang membosankan dalam membaca buku, maka dari itu perlu adanya suatu dorongan untuk kalangan pelajar maupun masyarakat agar rajin membaca dan membudidayakan membaca.
Pada era globalisasi saat ini, banyak kalangan pelajar maupun masyarakat lainnya sangat minim untuk mengenal dunia perpustakaan. Mengapa begitu? Kenapa tidak menggunakan gadget sebagai bahan pencarian sumber-sumber bacaan yang dapat di akses semua orang? Karena tidak semua gadget memiliki kelebihan untuk dapat mengakses semua bahan bacaan malainkan kurangnya sumber-sumber yang konkret dan banyaknya plagiarisme. Tidak-lah salah orang dapat membaca melalui gadget akan tetapi lebih bagusnya berkunjung keperpustakaan sebagai gudangnya ilmu.
Pada dasarnya, perpustakaan dapat mengajak kalangan pelajar maupun masyarakat umum untuk mengetahui budaya membaca. Jika masyarakat ataupun kalangan pelajar dapat menggunakan perpustakaan dengan baik, maka dapat memperoleh wawasan yang lebih luas. Tidaklah rugi dalam membaca bahan buku-buku bacaan, kenapa begitu? Karena perpustakaan menyediakan bahan buku bacaan seperti buku bahan ajar, buku insentif dan menyediakan arsip-arsip perpustakaan yang penting.Â
Maka dari itu perpustakaan sebagai agen tempat sumber gudang ataupun jendela dunia yang dapat mengajak kalangan pelajar maupun masyarakat untuk rajin membaca buku melalui banyaknya buku bahan ajar dan buku insetif serta memiliki fasilitas lengkap sebagai dasar pendukung.Â
Walaupun orang banyak menggunakan gadget sebagai bagian dari hidup seseorang, akan tetapi perpustakaan yang lebih banyak sumber literaturnya. Banyaknya asumsi pelajar dan masyarakat bahwa berkunjung keperpustakaan untuk membaca buku adalah suatu yang dapat mengbiskan waktu.Â
Membaca buku adalah suatu kegiatan yang tidak dapat merugikan seseorang dalam meluangkan waktu, khususnya bagi yang bermimpi menjadi penulis handal. Oleh karena itu, budayakanlah membaca sebagai bahan referensi untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam. Dengan begitu, membaca di perpustakaan memiliki beberapa hal yang berkesan seperti mengetahui arsip-arsip, buku-buku sejarah, dan buku-buku lainnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, yaitu pentingnya membaca buku dengan sumber-sumber yang kuat dan konkret seperti di perpustakaan dapat memperoleh manfaat ketika membaca di dalam perpustakaan. Membaca di dalam perpustakaan dapat mendorong seseorang untuk terinspirasi menjadi penulis ataupun menciptakan suatu karya sastra lainnya.Â
Materi-materi yang sudah disediakan di dalam perpustakaan sudah begitu lengkap mulai dari anak usia dini sampai dewasa sehingga dapat melestarikan membaca adalah suatu hal yang positif. Perpustakaan bias dijadikan rumah singgah ilmu untuk membaca dan tempat yang menyenangkan. Rajin membaca menjadikan jati diri untuk terus maju dan semangat juang yang tinggi dalam menggapai bakat dan minat.
Kesimpulannya, membaca adalah suatu proses kegiatan seseorang untuk mencintai bacaan-bacaan yang dimaui. Begitu banyak cara yang dapat membantu kalangan pelajar maupun masyarakat umum untuk melestarikan budaya rajin membaca. Perpustakaan bukanlah tempat untuk bersandar saja melainkan pusatnya ilmu pengetahuan dan sumber literatur yang terpercaya dan menjadi sahabat untuk kalangan pelajar dalam rajin membaca.Â
Zaman sekaran gini, harus lebih mengedepankan insetif untuk rajin membaca di perpustakaan sebagai pusatnya wawasan untuk semua kalangan masyarakat maupun pelajar.