Mohon tunggu...
Rania Muzdalifah
Rania Muzdalifah Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dermaga Tempat Bertemu

30 Juni 2025   22:15 Diperbarui: 30 Juni 2025   22:15 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sepertinya aku mengenali orang itu pinta Aira tapi di mana ya Aku lihat-lihat Sepertinya dia juga mengenaliku. Namun siapa dia Aira selalu bertanya-tanya dalam hatinya dan ternyata dia adalah teman nama Aira waktu duduk di bangku sekolah dasar yaitu bernama Wawan. Wawan ini seorang anak yang bijaksana. Selain itu dia juga memiliki paras yang tampan sedangkan Aira adalah gadis yang pintar dan memiliki paras yang cantik.
     mereka sudah lama tidak bertemu Semenjak Ayah dan Ibu Aira pindah ke kota Garut karena sebuah pekerjaan. kini mereka sudah beranjak dewasa dan wawan sudah mempunyai seorang adik perempuan yang bernama Alya. Alya kini duduk di bangku Menengah Atas pertama ( SMP). Mereka dulu sempat mempunyai nomor telepon satu sama lain namun nomor tersebut tidak lagi aktif dan mereka sudah lama tidak berkomunikasi lagi.
      liburan lebaran telah tiba semua orang sibuk akan pulang ke kampung halamannya. Begitu juga Aira dan wawan mereka pulang ke kampung halamannya tepatnya di kota Surakarta. ternyata Wawan sedang menempuh pendidikan di kota Bandung. dan tepat waktu libur kuliah dia pun pulang ke kampung halamannya. Keluarga Aira pulang menggunakan kapal laut karena kebetulan tempat tinggal mereka dekat Dermaga. Sedangkan Wawan juga menggunakan kapal laut.
       tibalah keluarga Aira di dermaga mereka menunggu keberangkatan. suasana di dermaga ramai karena banyak orang-orang pada mudik. Berangkatlah sudah kapal tersebut dengan keadaan yang sama Wawan juga berangkat.  Sesampainya di dermaga kapal-kapal lain pun tiba. Ibu, Aira ingin ke kantin sebentar membeli roti,  pinta Aira.  Iya,  jangan lama-lama jemputan kita segera datang.  Baik, Ibu jawab aira.
     sampai Aira di kantin Aira membeli sebungkus roti dan air mineral. Dalam perjalanan balik ke pintu keluar Dermaga Aira menabrak Seorang laki-laki Karena dia terburu-buru. "Eh, maak saya tidak rengas, pinta Hira" tidak apa-apa lain kai hati-hati. Aira belum  menatap, sekali  menatap ternyata adalah wawan. Yaitu teman lana aira Sepertinya saya mengenai anda tapi dimana, tanya penasaran Aira.
      Wawan sempat terdiam mendengar ucapan Aira. Tatapannya langsung mengarah pada wajah gadis itu. Seketika, senyuman kecil merekah di wajahnya.

"Aira?" tanya Wawan perlahan, memastikan.

Aira mengerutkan kening, lalu matanya membesar. "Wawan? Astaga... kamu Wawan?"

Mereka saling tersenyum canggung namun hangat. Waktu seolah berhenti di tengah keramaian orang-orang yang berlalu-lalang di dermaga.

"Ya ampun, aku nyaris nggak mengenalimu," kata Aira sambil tertawa pelan. "Terakhir kita ketemu itu... kelas lima SD, ya?"

"Iya, waktu kamu pindah ke Garut. Setelah itu, nomor kita hilang semua," sahut Wawan. "Tapi aku sering kepikiran, kamu sekarang di mana. Ternyata... takdir mempertemukan kita di dermaga ini."

Aira tersenyum. "Aneh ya, dulu kita dekat banget, terus tiba-tiba hilang kontak. Eh, sekarang malah ketemu pas mudik."

Wawan mengangguk, "Mungkin memang sudah jalannya. Aku juga pulang ke Surakarta pas libur kuliah, biasanya enggak naik kapal, lho. Tapi karena tiket pesawat habis, ya terpaksa lewat laut."

"Ternyata ada hikmahnya ya," gumam Aira sambil menatap Wawan, matanya berbinar.

"Oh iya, kamu tadi buru-buru ya?" tanya Wawan sambil melihat tangan Aira yang memegang roti dan air mineral.

"Iya, Ibuku nunggu di luar. Tapi... dia pasti kaget kalau tahu aku ketemu kamu," sahut Aira sambil tertawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun