Mohon tunggu...
Rani Sakraloi
Rani Sakraloi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student of Communication Science

Passionate about writing and sharing it.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengamati Peluang Serta Tantangan Aplikasi TikTok sebagai Sarana Hiburan dan Cuan

9 Januari 2023   06:49 Diperbarui: 9 Januari 2023   06:56 2235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viral di TikTok (Ilustrasi pribadi)

Aplikasi video pendek TikTok sudah tidak asing lagi di telinga kita. Sebagai aplikasi yang sangat populer di era ini, TikTok mengalami masa kejayaan di masa pandemi Covid-19. Tercatat bahwa terdapat 22 juta pengguna di Indonesia dan tak pandang usia, tua maupun muda mengenal baik aplikasi ini.

TikTok merupakan aplikasi yang unik. Bagaimana tidak? Aplikasi ini bahkan mampu menyaingi raksasa perusahaan yang memproduksi aplikasi-aplikasi besar seperti Instagram dan Youtube. Kedua aplikasi itu tenar lebih dahulu dibandingkan dengan TikTok. Namun, saat ini, TikTok membuktikan kehebatannya bahkan menginspirasi hadirnya fitur-fitur tambahan pada kedua aplikasi tersebut. Tak hanya itu, besarnya pengaruh TikTok juga sudah merasuki gaya hidup masyarakat secara global.

Aplikasi yang dikenal sebagai Douyin di negara asalnya, China, ini sempat menjadi kontroversi di dunia hingga mendapat pemblokiran di beberapa negara. Namun, TikTok dapat bertahan hingga saat ini dan menjadi aplikasi yang sangat digemari oleh masyarakat di dunia.

Banyak aktivitas yang dilakukan oleh pengguna karena platform video TikTok memiliki keunggulan yang mumpuni. Konsep menarik dan penerapan algoritma yang tepat sasaran adalah salah satu karakter TikTok yang membesarkan namanya. Berbagai konten dapat dengan mudah berseliweran di FYP pengguna melalui tagar atau respon-respon netizen. Respon inilah yang menentukan minat pengguna akan suatu konten yang ditayangkan. Semakin lama atau banyak ditonton maka semakin tinggi pula intensitas munculnya konten serupa di FYP pengguna.

Algoritma TikTok yang khas membuat pengguna terpaku pada gawainya untuk waktu yang lama. TikTok dapat dengan baik mengerti apa yang disukai oleh pengguna dan menyajikannya secara berkala. Pengguna juga dapat secara masif dan terbuka berbagi informasi, opini, ilmu, kegiatan, dan hobi.

TikTok memastikan penggunanya untuk menjadi bagian dari komunitas. Tidak ada dinding yang spesifik membatasi penggunanya untuk berekspresi dan berkreasi. Hal ini didukung oleh fitur-fitur yang disediakan, seperti filter stiker dan efek, penambahan musik, stitch dan duet, digital avatar, serta filter auto captions.

Selain konten hiburannya yang acak dan relevan dengan pengguna, TikTok juga mengembangkan aplikasinya sebagai sarana pemasaran dan untuk mendapatkan penghasilan. TikTok meluncurkan fitur lain yang membawa profit dan menjadi peluang untuk mendapatkan uang ke penggunanya melalui monetisasi konten seperti fitur live streaming.

Tersedia pula program TikTok Shop dan TikTok Affiliate. Pengguna dapat menyajikan konten yang menghibur atau edukatif kepada penonton sekaligus berjualan dengan tersambung ke program tersebut. Kreator mendapatkan penghasilan dari menampilkan berbagai hal yang di siaran langsungnya untuk mendapatkan gift dari penonton sebagai penghasilannya.

Bertambahnya fitur TikTok disambut baik oleh banyak pihak. Pada waktu yang sama, pengguna dapat menggunakan TikTok sebagai sarana komunikasi, hiburan, dan mendapatkan cuan. TikTok dapat memanfaatkan perkembangan zaman dengan baik. Pengguna maupun pihak TikTok sama-sama mendapatkan keuntungan. Kita semua dapat melihat sisi positif dari pertumbuhan kualitas TikTok itu sendiri.

Dalam hal ini, TikTok menjadi sarana favorit masyarakat dikarenakan membantu pengguna dari banyak bidang. Pengguna berpeluang menjadi seleb TikTok, terkenal, dan mendapatkan banyak cuan melalui aksi-aksinya yang diposting di TikTok. Banyak seleb yang lahir dari kontennya di TikTok yang viral dan melambungkan namanya. Antara sensasi maupun prestasi, seleb TikTok dapat hadir melalui kedua cara tersebut. Potensi kreator untuk semakin dikenal masyarakat tidak hanya melalui konten postingan saja melainkan juga dapat siaran langsung yang ditayangkan oleh kreator.

Baru-baru ini, publik sedang ramai dengan kalimat “kamu nanyea” dan gaya rambut cepmek yang dilontarkan oleh seorang kreator yang dijuluki sebagai Alif ‘Cepmek’. Kalimat Alif dengan gayanya berbicara menjadi viral dan digunakan oleh masyarakat di kehidupan sehari-harinya. Ciri khas Alif ‘Cepmek’ ini membuatnya dikenal oleh banyak orang dan menerima job untuk collab bersama beberapa seleb Tanah Air.

Berbicara soal ciri khas, sempat viral dan booming juga beberapa kreator konten yang berjualan atau promosi di siaran langsung TikTok-nya. Contohnya Kak Jill penjual gorden dan Tante Lala yang punya gaya endorsment unik. Keduanya memiliki banyak peminat dengan gaya pemasarannya yang menarik perhatian netizen dan hal tersebut menambah penghasilan mereka.

Adapula konten yang menampilkan Fajar ‘Sadboy’ yang viral hingga diundang ke TV dan Youtube Denny Cagur karena terlihat menangisi perempuan yang meninggalkannya saat sedang nyaman. Kisah kontroversial juga hadir menghiasi jagad dunia maya. Salah satunya ialah kisah viral yang terbaru di mana kreator konten membagikan kisahnya di TikTok setelah suaminya berselingkuh dengan ibunya.

Postingan kreator tersebut ditanggapi oleh netizen dan menjadi perbincangan hangat hingga ke media lainnya. Para kreator memanfaatkan kesempatan dengan caranya masing-masing sehingga akhirnya menjadi terkenal sampai diundang oleh stasiun TV maupun kolaborasi dengan artis.

Hingga pada tahun 2023, banyak kejadian fenomenal yang berasal dari konten-konten di TikTok. Mulai dari trend terkini, tantangan permainan, berita skandal atau kontroversi, dan informasi-informasi dunia lainnya. Penyebaran konten di TikTok sangat luas dan cepat sehingga para kreator konten juga dapat dengan mudah menaikkan namanya. Berbagai cara dilakukan oleh para kreator untuk mendapatkan atensi, simpati, dan ketenaran dari netizen TikTok.

Hal-hal konyol pun siap dilakukan oleh para kreator agar mendapatkan respon dari penontonnya. Beberapa berita yang sempat viral di Indonesia berasal dari kontroversi atau hoax yang dengan mudahnya tersebar di TikTok. Selain itu, kreator-kreator juga tak segan melakukan hal ekstrem dan menyajikan konten yang mengandung degradasi moral untuk menarik perhatian penonton. Konsep tersebut juga digunakan oleh seleb-seleb maupun pengguna siaran langsung TikTok yang menimbulkan berbagai reaksi.

Belakangan, terdapat trend mandi lumpur yang ditayangkan oleh beberapa akun di TikTok. Kreator akan menayangkan dirinya berendam dan meletakkan lumpur ke tubuhnya setelah mendapatkan gift sedari pagi hingga malam hari. Trend ini merambah hingga kepada mengguyurkan diri dengan air oleh para orang tua.

Meskipun telah menimbulkan keresahan dan protes, tetapi kreator berdalih bahwa apa yang dilakukan adalah bentuk pekerjaan mereka menghibur netizen. Trend semacam ini lahir dari begitu banyak perhatian dan tanggapan penonton akan konten serupa sehingga memunculkan ide kreator lain yang bahkan memiliki lebih ‘liar’.

Tentunya, hal ini viral dan menjadi tantangan pengguna yang dihadapi ketika menggunakan TikTok. Pengguna menerima berbagai konten hiburan berdasarkan algoritma yang seringkali tak tersaring secara cermat. Di balik itu, masih ada beberapa pengguna yang tidak aware akan apa yang dilakukan akan membuat lebih banyak kreator ngawur merajalela.

Dari sini dapat diperhatikan bahwa masyarakat Indonesia memiliki orientasi terhadap konsumsi hiburan tayangan yang mengandung komersialisasi konten yang mengandung unsur ‘kasihan’, seksisme, degradasi moral, galau-galauan, bahkan drama artis.

Masih banyak opsi tayangan yang lebih mengedukasi dan menarik, tetapi pengguna terlanjur tidak tertarik untuk menontonnya sehingga konten semacam itu seakan tertutup dan tidak terekspos dengan baik. Semuanya memang akan kembali kepada selera. Namun, jika hal tersebut pada ujungnya akan mengeksploitasi mental, menyita waktu, dan menyesatkan pola pikir kita maka untuk apa kita lanjutkan dengan menonton atau mendukung hal-hal tersebut?

Tentunya, tidak semua pengguna menyukai konten-konten negatif seperti di atas. TikTok yang hadir sebagai sarana hiburan dan sumber pendapatan justru malah disalahgunakan oleh beberapa kreator yang haus akan ketenaran dan uang. Akhirnya, peluang TikTok menjadi media komunikasi yang mumpuni untuk menyalurkan hiburan positif, realitanya malah menyajikan hiburan yang toksik dan merugikan.

Tantangan berupa terpaan fenomena-fenomena kekinian yang mengangkat sensasi dan perundungan dapat dimunahkan ketika pihak media dan pengguna media saling bekerja sama untuk membangun benteng. Benteng yang dimaksud ialah kemampuan dalam memilah informasi yang berguna maupun yang layak untuk di-skip dan dilaporkan.

Harapannya ialah jangan sampai kembali marak kreator yang memanfaatkan kondisi dengan menyebarkan berita bohong, melakukan tindakan tercela, dan menipu untuk mendapatkan atensi maupun uang. Jadilah pengguna media sosial yang bijak dalam berinteraksi dan bertransaksi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun