Mohon tunggu...
Rangga Senopati Sawung Umbaran
Rangga Senopati Sawung Umbaran Mohon Tunggu... Auditor - MAHASISWA

hobi: makan tidur jalan2

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gen Z Pelaku Sekaligus Korban Bullying

22 Maret 2024   10:00 Diperbarui: 22 Maret 2024   10:10 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bullying, satu kata tersebut tentunya tidak asing lagi ditelinga kita. Perilaku tercela tersebut tentunya sudah tidak asing lagi, lantaran maraknya kasus pembullyan/perundungan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Bullying merupakan perilaku menyakiti, merendahkan, dan mendominasi secara sengaja terhadap individu tertentu baik dilakukan secara fisik maupun verbal. perilaku bullying sangat marak terjadi di masyarakat baik di lingkungan sekolah hingga lingkungan kerja. Belakangan ini terjadi kasus pembullyan di salah satu pondok yang  dilakukan oleh sekelompok santri hingga menyebabkan korban tewas, sungguh sangat disayangkan apabila hal tersebut terjadi terutama di lingkungan pondok yang notabene merupakan sekolah yang tentunya menedepankan adab dan etika, namun mirisnya ketika pengurus dan penanggung jawab pondok tersebut dimintai keterangan oleh pihak berwajib mereka terkesan lepas tangan dan seolah olah tidak tau tentang kejadian tersebut.

Menurut data dari 30 kasus perundungan pada 2023, sebanyak 50% terjadi di jenjang SMP/sederajat, 30% di jenjang SD/sederajat, 10% di jenjang SMA/sederajat, dan 10% di jenjang SMK/sederajat. Hal ini membuktikan bahwa bullying kerap terjadi pada Gen Z baik pelaku maupun korban. Motif dari para pelaku bullying bisa bermacam macam seperti tidak suka pada korban atau hanya sekedar mencari ketenaran di lingkungannya. Sementara korban bullying cenderung pendiam dan tidak berani menceritakan apa yang ia alami pada orang orang sekitarnya lantaran takut pada pelaku. Hal tersebut tentunya akan membuat mental korban hancur yang berdampak pada aktifitas korban sehari hari seperti tidak fokus dalam belajar, takut bersosialisasi pada orang lain, bahkan tidak menutup kemungkinan korban akan mengalami trauma.

Menurut saya, bullying memang sulit untuk dihapuskan dari lingkungan masyarakat, akan tetapi kita dapat meminimalisir terjadinya kasus bullying terutama di lingkungan sekolah/kampus dengan menyediakan layanan konsultasi anti bullying di tiap sekolah untuk para korban bullying, dan juga dapat dilakukan pencegahan lebih dini yaitu membuat program penyuluhan serta kurikulum yang mengedepankan adab dan etika untuk usia dini agar meminimalisir terjadinya bullying di masa depan nanti,selain itu sejak dini anak perlu diajarkan memanusiakan manusia supaya mengerti sesama sejak dini, serta untuk  orang tua diharapkan dapat memantau aktifitas anaknya dan memberikan masukan serta nasihat untuk mencegah adanya perilaku bullying.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun