Mohon tunggu...
Rangga Aris Pratama
Rangga Aris Pratama Mohon Tunggu... Buruh - ex nihilo nihil fit

Membaca dan menulis memiliki kesatuan hak yang sama, seperti hajat yang harus ditunaikan manusia setelah makan dengan pergi ke toilet setiap pagi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Riwayat Perempuan Gila

24 Februari 2022   16:55 Diperbarui: 19 Maret 2022   12:12 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest/dawnmercymuhoro.wordpress.com

Saya sering bersembunyi di toko-toko itu sewaktu jam istirahat untuk sekedar mencoba-coba menghisap rokok atau menonton video porno diponsel milik teman. 

Tidak jarang saya bolos dari kelas karena terpancing ejekan teman perihal siapa yang pantas disebut raja PS. Memang di dekat sekolah saya ada tempat ps yang tersembunyi, guru-guru tidak ada yang tahu bahkan Pak Kemplu yang terkenal mengusai setiap sudut sekolah.

Sudah termasyur prestasi pak kemplu sampai alumni-alumni perihal operasi tangkap tangan beliau itu, dia rajin melakukan patroli di sekitar sekolah, dia tahu setiap sudut yang mungkin di tempati siswa untuk berbuat ini dan itu. 

Dimana saja ada anak-anak yang mojok dan sedang memagut-magutkan bibir atau sekedar merogoh-rogohkan tangannya kedalam busana milik lawan mainnya selalu saja kepergok oleh Pak Kemplu, seolah-olah dia tahu isi pikiran anak-anak itu.

Tapi disini bukan Pak Kemplu yang menguasai medan, adalah saya si raja PS. Saya berani menjamin markas ini aman, saya yang memberitahu semua anak laki-laki di sekolah saya bahwa ditempat ini tersedia play station.

Tentu saja saya berkata kepada mereka bahwa saya memang memiliki koneksi dengan owner rental ps itu dan bukan sebab saya tersasar mencari minyak goreng pesanan simbok dan tidak sengaja menemukan markas ini seperti yang benar-benar terjadi.


Kami sepakat untuk merahasiakan tempat PS itu dari siapapun selain perkumpulan kami yang kami namai anak cabol (cinta bolos).

Kami selalu pergi ke markas jika dirasa mata pelajaran yang akan berlangsung dipimpin oleh guru - guru yang sebentar lagi lunas masa bakti, biasanya mereka akan berbaik-baik dan sabar pada kami bahkan sesekali mereka itu tertidur di kelas bersama kami.

Kami sudah mengerti bagaimana kami akan mencari alasan kami sendiri-sendiri dan akan telah ada di markas sambil mempersiapkan tim jagoan kami masing-masing untuk bertanding.

Jika kami berniat untuk melunasi tempo bolos kami pelan-pelan, kami akan berhemat dengan hanya menyewa satu TV dan bermain bergantian sambil saling olok - olok soal kebolehan dan apabila jadwal mata pelajaran berikutnya adalah dipimpin oleh guru-guru yang suka mencari panggung.

Kami akan menyewa seluruh TV disana sebanyak dua untuk membunuh waktu lebih cepat dan sudah berada di kelas tanpa seseoranpun sadar, kami percaya diri dengan keterampilan kami itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun