"Kita berada diatas jalan yang benar. Percaya sama saya kita berada di atas jalan yang benar. Kita akan menuju kebangkitan bangsa Indonesia karena kita akan kuasai Kembali kekayaan bangsa Indonesia untuk rakyat Indonesia."
Presiden Prabowo tentu saja sedang tidak mengajak kita untuk percaya buta. Sepenggal pidatonya diatas dia ucapkan dengan penuh rasa optimis saat memberi pengarahan dihadapan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat (22/08).
Sebulan sebelumnya, pada acara kongres PSI, Presiden Prabowo mengeluarkan istilah baru untuk menyebut keserakahan yang dilakukan oleh segelintir orang. Dia menamakannya dengan "Serakahnomics."
Prabowo menjelaskan bahwa serakahnomics tidak ada dalam pelajaran atau teori ekonomi yang dipelajari di universitas maupun yang terbahaskan di buku-buku. Karena itu saya menduga, bahwa istilah serakahnomics berasal dari kontradiksi internal oligarki, dimana kemungkinan ada sebagian dari mereka bersedia membantu pemerintahan Prabowo-Gibran.
Problem
Saya tak ingin masuk dalam pembahasan serakahnomics, karena bagi saya ia hanya nama lain yang lebih parah dalam oligarki.
Kenyataan pahit yang membebani kita yakni masih ada problem pada angka-angka pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 sebesar 5,2% nyatanya tidak menjamin kesejahteraan rakyat. Pertumbuhan itu Sebagian besar hanya dirasakan segelintir orang yang disebut kaum oligarki.
Secara mendasar, problemnya ada pada demokrasi kita. Mengutip Jeffrey A. Winters, dia menyebut "oligarchic democracy", yakni demokrasi yang secara formal berjalan, tetapi substansi kebijakan ekonomi-politiknya dikuasai oleh segelintir elit pemilik modal.
Jangan heran jika ekosistem perekonomian nasional kita lemah, seperti UMKM misalnya yang tak mampu naik kelas menjadi pabrik, atau pegiat industri kreatif sebagai contoh game lokal Lokapala yang kini seperti berjuang untuk survive karena massifnya hegemoni mobile legends yang sayangnya justru didukung pemerintahan era Jokowi. Padahal, Lokapala justru satu-satunya game Moba di Asia Tenggara yang seharusnya menjadi modal besar bangsa kita dalam berdiplomasi antar negara, khususnya Asia Tenggara, Asia Tengah, Timur Tengah dan Afrika.
Oligarki adalah Musuh Kebangkitan Ekonomi Nasional
Mari sejenak kita lihat sejarah Jepang. Kebangkitan Jepang pasca bom atom yang menghancurkan dua kota utama mereka (Nagasaki dan Hirosima) adalah pelajaran terbaik dari sebuah pemerintah dalam menghadirkan ekosistem perekonomian nasional yang massif dan kuat.