Mohon tunggu...
Randy Septo Anggara
Randy Septo Anggara Mohon Tunggu... -

mahaiswa akuntansi tingkat akhir di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Generasi Pembebas

21 Oktober 2014   01:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:20 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Generasi Pembebas

Terkukung jiwa-jiwa kami oleh sistem yang tak akan dapat mencerahkan umat manusia , kami harus segera berbuat lebih banyak untuk membebaskan kami semua dari penderitaan aturan-aturan yang dibuat oleh tangan-tangan yang mencoba menandingi kekuatan-Mu. Karena akan binasalah kami umat manusia sekiranya meninggalkan EngkauTuhan. Maka tunggulah sebentar karena kami masih ada disini dan kami adalah pembawa pesan rasul yang akan menepati janji-Mu. Jangan Kau ganti generasi kami dahulu sebelum kami mendapatkan kemuliaan yang Kau janjikan atau biarkan kami mati dalam perjuangan membuktikan perkataan-Mu. Bukan mati karena keputusasaan, namun mati dalam memegang kebenaran yang akan kami gigit dengan gigi geraham kami sampai sisa kesadaran kami yang membuka ajalku, kami tidak ingin berhujah dihadapan-Mu atau membela diri atas apa yang aku lakukan, cukup Dirimulah yang pantas memberikan apa yang Engkau janjikan.

Tabahkan generasi kami dari sedikit nikmat-Mu yang ditawarkan dengan cara yang tidak halal,dari kursi-kursi yang memberikan kenyanmanan sehingga kami tertidur lelap dalam kebinasaan hari pembalasan dandari wanita-wanitabermata biru nan molek berbusana minim yang sedikit kerlingan matanya saja dapat membangkitkan syahwat kami untuk mendapatkan seribu cambukan dan menelan darah kami yang hanya keluar dari kepala kami yang tertimpa batu pengampunan.

Berikan kami pertanda lewat generasi-generasi penerus yang datang berbondong-bondong membawa panji-panji-Mu, menyebarkan perintah akan berdirinya kembali sebuah kemuliaan yang akan mengangkat jasad-jasad mereka menuju pintu-pintu langit yang terbuka luas dari semua arah, atau mereka merasakan sebentar saja dari waktu-Mu yang tersisa untuk melihat bahwa mereka benar-benar bersaudara sebagaimana perkataan nabi. Atau biarkanlah mereka mendengarkan derap langkah tentara pembawa kebebasan menyebar keseluruh penjuru membawa kitab-Mu dalam sakunya. Sehingga tidak terlewatkan satu pintupun dari setiap rumah yang ada dipenjuru dunia untuk dimasuki dengan membawa kabar gembira dan peringatan.

Bukalah akalnya agar mengalirlah seperti air setiap petunjuk yang Kau berikan disetiap kami melihat keluar jendela, maka kami serahkan urusan orang-orang yang mengenakan dasi dan berbaju indah ini kepada-Mu, karena berbusa sudah lisan-lisan kami berteriak atas apa yang mereka perbuat pada negeri ini. bertindak atas nama kebenaran perut-perut mereka yang lapar sehingga membucit karena sesungguhnya mereka tidak dapat merasa kenyang. Atau dari sutera yang mereka kenakan berasal dari rajutan penderitaan jutaankaum mulimiin.

Lindungiah generasi kami dari sedikit rasa lapar dan ketakutan yang merasuki relung-relung hati kami, maka aku memohon untuk setiap sujud yang mereka lakukan dalam ketaatan dan kesabaran hati mereka yang dicampakan umat manusia. Maka hadiahkan kami dengan sebuah kabar gembira dari takluknya sebuah negeri tanpa pertumpahan darah melainkan dari lisan-lisan terjaga pembawa kebenaran dan dari tangan-tangan yang menggenggam erat keyakinan aka janji-Mu ya Allah. Maka maha benar Allah dengan segala firman-Nya.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun