Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Episode 29: Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 1 (Novel Romansa Misteri)

30 Juni 2023   12:52 Diperbarui: 30 Juni 2023   12:56 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Emily mendengarkan lanjutan kisah Doc Lilian dalam diam sementara hujan di luar mercusuar semakin deras menderu. 

"Hannah dan Zeus tak pernah bisa mendapatkan restu walau keluarga Hannah adalah keluarga kaya-raya dan memiliki perusahaan multinasional sekalipun. Malah sekembalinya mereka ke pulau Vagano, keluarga besar menyambut mereka dengan kejutan tak sedap : perjodohan dengan Duchess Florencia Lancaster. Gadis bermata biru dari Everopa yang kecantikannya menyaingi Hannah. 

Anehnya, Zeus saat diperkenalkan dengan Florencia atau Florence, mau saja dan malah dalam waktu dekat semakin akrab dan akhirnya betul-betul memutuskan dan meninggalkan hubungannya dengan Hannah. Jadi Florence dan Zeus menikah dalam kondisi dimabuk cinta sedangkan Hannah dibiarkan begitu menderita. Namun entah mengapa, ia tetap tegar dan memilih mengalah. 

Hingga akhirnya Florence hamil dan pada suatu pagi yang dingin, hampir dua puluh tiga tahun yang lalu, ia melahirkan bayi, atau lebih tepatnya, kembar Vagano. 

Aku menolong persalinan Florence secara normal, pada awalnya semua berjalan baik-baik saja. Namun alangkah terkejutnya kami saat menemukan bahwa bayi Florence bukan hanya satu, melainkan lebih dari itu. Di pulau ini belum ada dan hingga saat ini pun tak ada USG. Jadi semua itu baru kami ketahui saat itu juga. 


Kembar kedua segera menyusul, sementara kondisi Florence mulai kelelahan dan juga kesadarannya seperti hilang. Zeus yang tadinya sangat gembira berubah jadi panik saat menyadari itulah detik-detik terakhir dirinya menatap mata biru istrinya yang langsung terpejam untuk selamanya saat bayi ketiga lahir. 

Perdarahan hebat dan seketika di akhir persalinan turut mengakhiri perjuangan Florence Vagano, bersamaan dengan keluarnya bayi ketiga yang semula kami kira mati karena lahir dalam kondisi lemas dan tak menangis. 

Namun lama setelah aku berusaha mati-matian untuk 'menghidupkan' tubuh bayi mungil itu, ia menangis keras dan ajaibnya turut berjuang hingga bisa hidup seperti saudara-saudaranya. 

Zeus Vagano dalam dukanya menjadi begitu marah. Ia tak bisa menerima kenyataan dan takdir dimana ia mendapatkan tiga putra kembar. 

Ia menyalahkan bayi ketiga yang nyawanya sempat tak ada seolah bertukar dengan sang ibu yang memperjuangkannya, itulah makna dari puisi perkamen Kutukan Angka Tiga yang Emily pernah baca di museum. 

Zeus tak ingin menerima putranya yang ketiga. 

Sebenarnya ada pihak yang sangat gembira dengan kematian Florence. Siapa lagi kalau bukan Hannah Miles. 

Ia tadinya berpura-pura baik, menghibur Zeus dengan mengucapkan simpati dan duka cita serta menawarkan bantuan untuk membesarkan ketiga putra kembarnya. 

Zeus setuju, namun ia tak ingin mengasuh putranya yang ketiga. Dan Hannah sendiri pun ia kecewakan sekali lagi dengan tak ingin menerima cinta lamanya yang tetap ada dalam hati wanita yang sampai kini masih ada di puri sebagai kepala pelayan itu." 

Kisah panjang Doc Lilian membuat Emily bergidik. 

"Lalu kemana Hannah membawa bayi ketiga yang tak diinginkan ayah kandungnya sendiri itu?" 

"Aku tak tahu. Yang jelas bayi itu tak mati. Hannah pun berubah total menjadi pribadi yang dingin dan kejam, namun tetap mengasuh bayi dan balita Vagano muda hingga ayah mereka meninggal secara misterius. Beberapa pegawai lama menganggap ia diracun oleh Hannah, namun ada juga yang berkata ia bunuh diri atau jatuh sakit karena sedih sepeninggal Florence." 

"Dan pedang itu? Mengapa ada kutukan pada pedang itu?" Emily menanyakan hal terakhir yang paling mengganjal dalam hatinya. 

Doc Lilian terdiam, sementara hujan lebat di luar turun semakin deras.

(Nikmati juga kisah ini di linktr.ee/wiselovehope)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun