Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bagaimana Cara Menulis dari Hati?

8 Februari 2023   12:01 Diperbarui: 8 Februari 2023   12:21 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Pixabay

Semua manusia pada dasarnya bisa berkomunikasi, entah dengan berbicara (lisan) maupun menulis (tulisan). Namun bagaimana cara berkomunikasi kita, khususnya dalam hal ini menulis, bisa begitu mempengaruhi hidup?

Menulislah dari hati. Menulis bisa dilakukan siapa saja dengan bantuan panca indra mata, otak dan tangan. Media sudah tersedia. Ada mesin tik, pena, buku, bahkan komputer dan gawai. Akan tetapi hanya sedikit sekali orang yang bisa menulis dari hati.

Apa yang saya maksud menulis dari hati?

1. Menulislah apa saja yang terlintas dalam hati dan pikiran kita. Ibarat bicara, kita bisa ucapkan apa saja. Kita bisa bertanya, menjawab, berkomentar. Namun menulis itu beda dalam penerapan. Jika bicara dengan orang dekat/sahabat mungkin bisa asal goblek saja alias seceplas-ceplosnya, dengan segenap keberanian dan berapi-api, nyeleneh sedikit tidak masalah, menulis tidak bisa demikian.

Banyak calon pembaca yang bisa dan akan membaca tulisan kita, bahkan orang yang tidak kita kenal. Karena itu kita tak bisa semaunya dan seenaknya menulis. Menulislah apa saja yang kita ingin aspirasikan, akan tetapi pilah dan pilih kata. Murnikan semua kata-kata kita.

Jangan mau kalah murni dengan air mineral pegunungan.

2. Menulis apa saja sesuai keinginan, bukan karena terpaksa atau ikut-ikutan. Mau menang lomba, mau diperhatikan calon pembaca, mau jadi viral, sah-sah saja. Akan tetapi, apa lagi setelah itu? Apakah kita memang ingin menuliskan sesuai keinginan pribadi dari hati yang terdalam atau just by demand/drive, khususnya yang tidak lagi tulus?

3. Menulis seperti memasak masakan homemade, ala diri kita sendiri. Umpamakan diri kita koki restoran kecil. Tetangga saingan resto kita mungkin buka resto ayam goreng, kita juga kebetulan masak menu ayam goreng. Tapi mbok ya tidak usah meniru banget-banget ayam goreng ala tetangga. Mungkin menunya Ayam Geprek Mainstream, kita buat saja Ayam Goreng ala Cajun-Korea-Chinese-Indonesia dengan Asam Jawa Manis Pedas (waduh, apa pula itu?). Pokoknya ala kita sendiri saja.

Kesimpulannya, mari kita menulis apa yang kita inginkan untuk ditulis, menyuarakan aspirasi,  memberi inspirasi. Niscaya akan jadi ladang rezeki yang halal, amin.

Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun