Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 5)

3 Februari 2023   10:08 Diperbarui: 3 Februari 2023   10:23 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dokumentasi pribadi

Orion baru saja hendak mengatakan sesuatu saat Leon dan Grace bersama-sama muncul di pintu beranda, "Kalian berdua sama-sama sedang mencari udara segar? Ayo kita berkumpul lagi di ruang keluarga dan menonton televisi! Sedang ada berita besar yang perlu kalian tonton!" ujar si kakak, disambung adiknya, "Kami tahu ini sepertinya konyol, tapi sangat menarik!"

Maharani merasa sedikit kecewa karena percakapan Orion tadi belum lagi usai, namun pemuda itu tersenyum sekali lagi dan berkata, "Nanti kulanjutkan lagi ceritanya, mari kita masuk dulu ke dalam bersama, uh, Anak-anak!"

Mereka berempat masuk bersama-sama, bergabung dengan Lady Rosemary yang sedang berkonsentrasi menonton televisi layar lebar.

"Astaga. Aku benci sekali membayangkannya, namun kuharap papa kalian berdua bersama selingkuhannya sedang tak berada di Everance saat ini! Negara tetangga kita, sesama Everopa!" Lady Rose tampak tegang menyaksikan breaking news yang sedang disiarkan oleh jaringan berita internasional EverTV.

"Jenis virus baru, Everance segera melakukan lockdown di ibukota Pharez sesegera mungkin!" Leon membaca banner yang berseliweran di bagian bawah layar, "Sepertinya keren!"

"Apanya yang keren, virus itu sangat berbahaya, tahu!" Omel Grace kepada kakaknya yang suka menganggap enteng segala sesuatu yang ia tonton.

"Seperti di film-film zombie, serial yang kita sering tonton di FlixNet. Kedengarannya hebat, pasti nanti akan jatuh korban, banyak yang mati! Hahahahaha!" Leon melanjutkan candanya yang saat ini memang terdengar sama sekali tidak lucu!

"Dengar, Anak-anak..." Orion malah lebih serius menyimak, "Beberapa korban di Pharez, Everance, pada awalnya hanya diletakkan di ruang jenazah rumah sakit. Namun semuanya menghilang secara tiba-tiba..." diulanginya kalimat reporter yang belum lama diucapkan namun terlewat oleh mereka semua gegara canda Leon.

"Tak lama kemudian di kompleks rumah sakit jatuh beberapa korban lain dengan ciri penyakit yang sama disertai beberapa gigitan ringan. Mereka segera diisolasi, lalu kembali tak dapat diselamatkan! Akhirnya rumah sakit tersebut berubah menjadi neraka hidup! Pihak yang berwajib memutuskan untuk mengurung semua yang berada di dalam rumah sakit, mencegah semua orang yang masih berada di dalamnya untuk keluar!" Demikian reporter di TV melaporkan dengan nada cemas.

"Astaga, jadi ini semua kenyataan?" Maharani teringat pada sebuah pandemi virus yang belum lama merebak selama bertahun-tahun hingga memakan banyak korban jiwa. Walau terjadi pada masa remajanya di Viabata, Rani takkan bisa melupakan masa-masa itu. Saat seluruh keluarganya harus bekerja dari rumah, belajar online, mengenakan masker, hingga melakukan vaksinasi. Sayangnya sebagian besar penduduk Evernesia pada awalnya menganggap remeh, sehingga sempat jatuh ratusan ribu korban jiwa.

Orion sepertinya menangkap ekspresi cemas Maharani, "Aku tahu apa yang Anda bayangkan, Rani! Sama seperti pandemi beberapa tahun yang lalu ya? Everopa yang bersih dan penduduknya cenderung taat protokol kesehatan saja masih bisa terkena dengan hebatnya. Kita berdoa saja mudah-mudahan apa yang terjadi di Pharez tidak sampai ke kota kecil Chestertown ini!" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun