Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suka Kepo dan 'Stalking' Pribadi Teman Dunia Maya di Sosmed, Apa Sih Gunanya?

18 Desember 2022   06:38 Diperbarui: 18 Desember 2022   11:01 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Science Photo Library

Seorang teman wanita dunia maya di Facebook-ku merasa kurang nyaman. Banyak temannya (follower atau friendlist) dumay yang mengiriminya pesan pribadi via FB Messenger mengajak berkenalan, kebanyakan lawan jenis. Belum cukup itu, mereka menanyakan hal-hal yang menjurus terlalu pribadi. Dan bukan hanya itu, kadang 'teman pria' itu malah mengirimkan foto dan video bagian tubuh yang kurang pantas. Entah dirinya atau comotan dari internet.

Sebagai wanita dewasa yang sudah berkeluarga dan memiliki satu anak, ia merasa sudah cukup menjelaskannya di bio bahwa ia tidak ingin berkenalan dengan lajang maupun pria lain, tidak berminat berkenalan secara pribadi dengan orang yang tidak ia kenal secara langsung. Akan tetapi aksi itu terjadi terus berulang kali, hingga ia terpaksa melakukan blokir, hingga mungkin pernah juga terpaksa melaporkan kepada FB mengenai aksi kurang menyenangkan tersebut.

Sebagai pengguna dunia maya, seringkali kita mengalami yang namanya stalking atau terlalu dikepoi oleh sesama pengguna yang tidak langsung kita kenal. Bukan menjapri untuk hal penting dan berguna, melainkan hal-hal remeh dan receh, kadang malah menjurus melecehkan.

Padahal sesungguhnya tak ada guna melakukan semua itu, mengapa? Teruntuk yang pernah melakukan, renungkanlah hal berikut ini.

1. Berkenalan dengan cara yang kurang menyenangkan seperti memaksa ingin tahu status pernikahan, ingin ketemuan dan sebagainya, apakah itu bisa memuaskan rasa penasaran? Apakah ada guna nyata dan manfaatnya?

Berkenalan asal saja, ibarat membeli kucing dalam karung.

Tertarik kepada seseorang? Tidak semua foto profil sesuai kenyataan, walau memakai wajah wanita cantik maupun pria tampan. Kebanyakan malah hanya menggunakan filter atau pemanis saja, sehingga banyak yang suka dan tertarik. Intinya, jangan mudah jatuh cinta hanya kepada foto. Bahkan video saja sudah bisa diedit saat ini.

2. Jika seseorang minta privasinya dihormati, perlakukanlah juga dengan rasa hormat. Tidak semua pengguna media sosial ingin bertemu langsung atau berkenalan secara real di dunia nyata.

3. Bayangkan jika ada saudara atau anak kita bahkan pasangan kita diperlakukan demikian, apakah kita akan tinggal diam?

Perlakukanlah sesama teman dunia maya kita seperti mereka/diri kita sendiri ingin diperlakukan.

Ingatlah pada netiket. Dunia maya mungkin menggoda, semua berusaha tampil baik dan menarik, akan tetapi sesungguhnya tidak hanya berisi hal manis-manis saja. Sama sekali bukan tempat untuk sembarangan berkenalan dengan cara yang kurang elok.

Jika ada dua lajang ingin berkenalan, ada baiknya jika mengikuti keinginan salah satu pihak, misalnya si wanita ingin agar berkenalan via email dulu, tidak ingin bertemu muka langsung, maka sebagai pria, lakukanlah/turutilah, dan jangan langsung masuk/menjurus ke area pribadi. Lakukanlah perkenalan dan pendekatan dengan sopan hingga wanita terkesan. Selanjutnya terserah Anda, seperti kata iklan deodoran jadul.

Ingatlah juga, mengirimi pesan pribadi seperti ketikan huruf P berkali-kali, sama sekali bukan cara yang elok dan elegan.

Bagi para korban, jika mengalami stalking/dikepoi orang, tegurlah dulu secara baik-baik. Namun jika sudah tak nyaman atau terus berlanjut, jangan ragu untuk segera memblokir atau melaporkan.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun