Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

'Printilan' yang Sering Dilupakan Para Penulis, Apa Saja?

17 Desember 2022   18:59 Diperbarui: 17 Desember 2022   19:07 4518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via Pexels

Kadang kita nulis asal bablas saja, yang penting inti selesai, padahal printilannya banyak, lho! Begitu jadi, lihat ulang, kok aneh, apa masalahnya? Ibarat cicip rasa masakan, kok ada rasa yang kurang, padahal semua sudah sesuai resep.

Barangkali bukan resepnya yang salah, bukan cara kita masak kurang tepat, melainkan kurang pada bagian printilannya.

Printilan itu apa? Hal-hal kecil bin remeh tapi esensial dan sering dilupakan dan disepelekan.

1. Tata bahasa dan ejaan yang digunakan. Walau pembaca seringkali tak peduli, masa bodoh, asal baca saja, jangan kita abaikan masalah kerapian. Minimalkanlah sebisanya salah tik/tipo. Tidak baku tak mengapa, asal sesuai dengan konteks dan genre. Misalnya fiksi komedi santai, persahabatan, pergaulan dan lain-lain.

2. Fakta/sejarah yang tak bisa diubah. Misalnya menuliskan info ibukota suatu negara adalah A, tak bisa semaunya kita ganti sendiri (dan ngotot) jika ibukotanya adalah B. Meskipun fiksi, hendaknya ada unsur pendidikan dan kebenaran yang mampu melatarbelakangi penulisan. Juga berfungsi sebagai pendidikan terselubung bagi pembaca. Infokanlah seakurat mungkin. Meski hanya fiksi fantasi atau kota khayalan sekalipun, hendaklah ada sekadar didikan di dalamnya, tidak melulu halusinasi.

3. Plot hole alias apa yang mungkin tidak/kurang nyambung. Misalnya si A bisa lancar dan benar bercerita si B sedang main di halaman tetangga, padahal si A sebelumnya pada waktu itu di kamar sedang tidur, tak ada yang telah memberitahukannya, ia tidak melihatnya. Kesannya si A bisa meramal, tapi tidak logis, malah bisa jadi dikira 'berbohong'.

Barangkali karena penulis lupa, keasyikan nulis atau kurang memperhatikan detail, sehingga plot hole rentan terjadi.

Sebelum menulis atau merilis, ada baiknya kita periksa ulang semua kejadian dan peristiwa agar logis dan nyambung. Sedap dibaca kita dulu sebelum disajikan kepada pembaca 

Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun