Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jadilah Penulis dan Pembaca Anti Mainstream, Jangan Hanya Mau 'Dream'!

14 April 2021   16:52 Diperbarui: 14 April 2021   17:22 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu fiksi mainstream? Seperti halnya istilah Mainstream yang artinya sesuatu yang sudah biasa dan tak lagi segar, fiksi mainstream adalah entah cerpen atau novel yang bertema seperti kebanyakan pembaca dan penulis sudah pernah baca dan tuliskan hingga menjadi biasa-biasa saja.

Contohnya banyak  sekali. Tema cinta monyet, poligami, perselingkuhan, rudapaksa, KDRT, orang miskin versus orang kaya, dan nikah terpaksa hingga akhirnya jatuh cinta. Herannya, hampir semua sama atau bisa ditebak ending-nya. Entah jadi happily ever after atau malah kena azab.

Herannya, genre seperti inilah yang paling disukai pembaca dan penulis, khususnya di Indonesia. Mengapa 'sih orang masih suka pada yang sudah biasa? Penulis biasanya beralasan begini :

1.   Tema Mainstream jauh lebih laku.

Khususnya bagi yang berorientasi pada pendapatan atau keuntungan.

2. Tema Mainstream lebih mudah ditulis.

Sangat banyak cetak biru atau contohnya, seperti novel pop, drama Korea, drama Mandarin, telenovela, apalagi sinetron.

Dan mengapa pembaca masih mencarinya?

1. Pembaca suka dan mencandu pada hal-hal yang mencerminkan penderitaan orang lain yang sering tergambar dengan baik di fiksi mainstream.

2. Pembaca tak mau ribet atau repot. Daripada berusaha mencari lagi kisah yang baru, yang ada saja dibaca - mungkin begitu pemikirannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun