Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(18+) Honey to the Moon (3): Saat Pertama

25 Januari 2021   11:58 Diperbarui: 28 Januari 2021   07:37 3189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi karya @wiselovehope

"Aku juga posesif. Kamu hanya untukku saja, bukan untuk siapa-siapa."

"Sakit engga sih?" Joy lagi-lagi berbisik. "Tapi kata orang, enak."

"Mana aku tahu, kita coba saja,"

Tiba-tiba saja bibir mereka saling memagut.
"Mmhh.." french kiss - istilah asingnya. Joy heran, semua rasa geli dan jijik saat melihat bila orang-orang lain melakukan entah di film atau dimana, tak lagi terasa saat dengan Rey.
Rey membimbing Joy menelusuri tubuh rampingnya, saling menyingkap semua yang tertutup. Dan sebaliknya, Joy sungguh tak lagi malu, merasa dirinya bagai Hawa yang ditatap dan menatap Adam di taman Eden untuk pertama kalinya.

Dan sungguh, begitu indah ciptaan Tuhan itu. Cinta dan raga berbeda berpadu saling menyempurnakan.

Semua kini sudah tak lagi jadi rahasia. Tangan mereka saling membelai. Berusaha menggapai satu sama lain tanpa perlu basa-basi lagi. Tanpa perlu banyak kata-kata lagi. Rasanya sesuatu sudah sangat mendesak ingin segera diwujudkan.

Mereka tak butuh waktu lama untuk eksplorasi pertama itu, dan semua yang dinanti pun terjadi, bagai adegan lambat tetapi tetap terasa terlalu singkat. Bagaikan ritual agung yang mengantarkan dua anak manusia menuju kedewasaan. Menikmati setiap rasa pertama melihat, mencoba, mengenal keintiman sedalam-dalamnya antara pria dan wanita.

Deg. Sesuatu menyala, seakan waktu terhenti. Dan keduanya berpegangan, mencengkram erat-erat, seakan tak mau dipisahkan lagi.

"Rey, ini mimpi ya?" ucap Joy saat mereka 'selesai' yang pertama kali itu.
"Sepertinya begitu." si pangeran menyeringai, "Terlalu indah ah. Gak mau bangun lagi. Sekarang aku sudah resmi jadi pria dewasa." tambahnya nakal. "Bagaimana, sakit?"
"Pertamanya, iya sedikit." malu-malu Joy menyahut. "Uh, tapi, aku tak bisa berhenti. Sekarang aku mengerti, kok sekali berbuat, gak bisa lepas lagi."
"Lanjutkan?"
"Dasar Rey."

... (kedua kali, imajinasikan saja sendiri).

"Ada yang ingin kukatakan, Joy."
"Apa itu?"
"Kau harus dihukum karena membuatku tambah mencintaimu! Mulai malam ini, kau harus selalu siap aku nakali'. 24 jam sehari. Perintah pangeran Rey." nadanya angkuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun